SpaceX Tunda Uji Terbang ke-10 Roket Raksasa Starship hingga Waktu Tak Ditentukan

Peluncuran uji terbang ke-10 roket raksasa Starship milik SpaceX kembali mengalami penundaan. Awalnya, SpaceX merencanakan penerbangan ini dari fasilitas Starbase di Texas Selatan pada Minggu malam, tanggal 25 Agustus, dengan jendela peluncuran dibuka selama satu jam mulai pukul 07.30 waktu setempat. Namun, hanya 17 menit sebelum peluncuran dimulai, SpaceX memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut. Penundaan ini disebabkan oleh kebutuhan untuk menyelesaikan masalah pada sistem darat, seperti yang diumumkan oleh perusahaan di platform X.

Belum ada jadwal baru yang diumumkan untuk penerbangan ini, walaupun SpaceX masih memiliki hari cadangan hingga 26 Agustus. Hal ini menyusul semakin banyaknya penundaan yang telah dialami oleh program uji terbang Starship. Roket ini telah menjalani sembilan uji terbang sebelumnya, dengan sebagian besar mengalami kendala serius.

Roket Terbesar dan Terkuat di Dunia

Starship merupakan roket terbesar dan paling kuat yang pernah dibuat, dengan tinggi lebih dari 120 meter ketika terpasang penuh. Ia terdiri dari dua bagian: Super Heavy sebagai pendorong utama dan bagian Starship (Ship) sebagai tahap atas yang dirancang untuk misi luar angkasa. SpaceX mengembangkan roket ini untuk berbagai misi besar, termasuk mendukung NASA dalam program Artemis, yang menargetkan pendaratan awak pertama di bulan pada tahun 2027, serta misi ambisius menuju Mars.

Sejarah Uji Terbang Starship

Sejauh ini, Starship telah melaksanakan sembilan uji terbang dari Starbase. Tiga di antaranya berlangsung tahun ini: pada bulan Januari, Maret, dan Mei. Namun, ketiga uji terbang tersebut tidak berjalan mulus. Penerbangan ke-7 dan ke-8 berakhir tragis, dengan roket meledak kurang dari 10 menit setelah lepas landas. Sementara itu, penerbangan ke-9 mengalami kegagalan saat kembali memasuki atmosfer Bumi, yang mengakibatkan hancurnya roket tersebut.

Dengan rekam jejak seperti ini, penantian terhadap uji terbang ke-10 semakin terasa. Rencana SpaceX adalah untuk mengarahkan Super Heavy agar jatuh terkendali di Teluk Meksiko sekitar 6,5 menit setelah peluncuran. Sementara Starship direncanakan untuk melakukan pendaratan terkontrol di Samudra Hindia, lepas pantai Australia Barat, sekitar satu jam setelah peluncuran.

Target Uji Terbang ke-10

Dalam uji terbang ke-10 ini, SpaceX tidak hanya ingin melanjutkan uji pendaratan, tetapi juga berencana untuk melakukan beberapa pengujian penting. Roket akan menguji pelepasan delapan satelit tiruan Starlink serta melakukan uji penyalaan ulang mesin di luar angkasa. Ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kapabilitas roket untuk berbagai misi di masa depan.

SpaceX menghadapi tantangan besar dalam proyek ini, namun perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk tetap optimis. Dengan banyaknya investasi waktu dan sumber daya, perusahaan berharap untuk mencapai kesuksesan di peluncuran mendatang dan membuat kemajuan signifikan dalam agenda eksplorasi luar angkasanya.

Kendati peluncuran ini tertunda, SpaceX tetap berkomitmen untuk menyelesaikan isu yang ada dan melanjutkan pengujian yang telah direncanakan. Para penggemar dan peneliti dunia luar angkasa tetap menantikan informasi terbaru mengenai waktu peluncuran yang akan datang.

Exit mobile version