Apple, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, sedang mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi terhadap dua perusahaan kecerdasan buatan, Perplexity AI dan Mistral AI. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memperkuat posisi Apple di sektor AI yang semakin kompetitif. Hal ini terutama penting mengingat Apple selama ini dianggap tertinggal dibandingkan dengan perusahaan lain dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
Perplexity AI merupakan perusahaan yang fokus pada pengembangan dukungan pencarian menggunakan kecerdasan buatan. Mereka juga menawarkan peramban web khusus yang terintegrasi dengan AI. Akuisisi terhadap Perplexity diharapkan dapat membantu Apple dalam mengembangkan mesin pencari berbasis AI sekaligus meningkatkan kinerja asisten virtualnya, Siri. Dengan kehadiran teknologi ini, Apple berambisi untuk menciptakan platform orkestrasi AI yang dapat secara otomatis memilih model terbaik untuk setiap tugas yang dihadapi pengguna.
Sementara itu, Mistral AI, yang berbasis di Eropa, juga menjadi salah satu target akuisisi. Mistral dikenal dengan inovasi dan solusi teknologinya yang mungkin dapat melengkapi portofolio Apple dalam bidang kecerdasan buatan. Meskipun kedua perusahaan tersebut dicari, belum ada komentar resmi dari pihak Apple maupun dari Perplexity dan Mistral.
CEO Apple, Tim Cook, telah menyatakan keterbukaannya terhadap akuisisi perusahaan lain sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat penawaran teknologi perusahaan. Rencana ini muncul di tengah tantangan yang dihadapi Apple, termasuk gagal memenuhi sejumlah fitur yang sebelumnya dijanjikan kepada pengguna. Dalam diskusi internal, terdapat tim di Apple yang yakin bahwa mereka bisa mengembangkan sistem kecerdasan buatan mereka sendiri tanpa harus bergantung pada akuisisi.
Apple memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk mendukung akuisisi ini. Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses akuisisi, seperti integrasi tesaurus teknologi baru dengan ekosistem yang sudah ada, serta keterkaitan visi dan misi kedua perusahaan dengan tujuan jangka panjang Apple.
Kekhawatiran mengenai pengembangan teknologi internal vs. akuisisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi raksasa teknologi dalam mempertahankan posisi kompetitif. Dengan banyaknya talenta yang berpindah ke perusahaan lain, strategi akuisisi bisa menjadi langkah penting bagi Apple untuk tidak tertinggal lebih jauh.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar kecerdasan buatan telah mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak perusahaan teknologi besar, seperti Google dan Microsoft, sudah lebih dahulu meluncurkan produk yang memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan mereka. Dalam konteks ini, langkah Apple melakukan akuisisi ini sangat strategis untuk mengejar ketertinggalan dan memperkaya kemampuan teknologi mereka.
Apple tidak hanya merencanakan akuisisi, tetapi juga berkepentingan untuk menciptakan ekosistem AI yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap permintaan pasar. Fokus mereka untuk membangun platform orkestrasi AI mencerminkan niat untuk menyajikan pengalaman pengguna yang lebih baik serta melayani berbagai kebutuhan secara lebih efisien.
Sebagai bagian dari industri yang bertransformasi dengan cepat, keinginan Apple untuk mengakuisisi Perplexity dan Mistral menunjukkan betapa seriusnya mereka dalam mengejar inovasi dan meningkatkan daya saing di bidang kecerdasan buatan. Meskipun belum ada kepastian mengenai kesepakatan ini, langkah tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masa depan produk dan layanan Apple dalam kaitannya dengan teknologi yang sedang berkembang pesat.
