Kematian Matahari sebagai sebuah bintang tidak berarti akhir bagi kehidupan di tata surya kita. Penelitian terbaru menunjukkan kemungkinan baru: lautan dapat bertahan di planet yang mengorbit katai putih, sisa dari bintang yang telah mati. Seperti yang kita ketahui, kelangsungan hidup planet dan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi sangat tergantung pada kondisi lingkungan yang mendukung. Dalam konteks planet-planet yang mengorbit bintang mati, pertanyaan ini menjadi sangat relevan.
Setelah melewati fase Raksasa Merah, Matahari kita akan kehilangan sekitar setengah massanya dan menyisakan inti kecil yang dikenal sebagai katai putih. Fase ini bukan merupakan penutup bagi planet-planet di sekitarnya. Sebuah penelitian oleh astronom dari University of Wisconsin-Madison pada tahun 2020 menemukan planet lengkap pertama yang mengorbit sebuah katai putih, membuka kemungkinan baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi.
Keberadaan planet-planet ini membuka kesempatan untuk mempelajari kondisi di mana lautan bisa ada meskipun berada di orbit dekat bintang mati. Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis cahaya yang ternyata dapat memberikan informasi tentang molekul di atmosfer planet tersebut. Metode ini memanfaatkan prinsip fisika sederhana saat planet tersebut melintas di depan bintangnya.
Mikhael S. P. dari studi yang dipublikasikan pada Juni 2025 mengemukakan bahwa molekul yang dihasilkan oleh makhluk hidup mungkin dapat terdeteksi oleh Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST). Dengan teknologi ini, ilmuwan berharap bisa menemukan tanda-tanda kehidupan yang menunjukkan bahwa planet-planet yang mengorbit katai putih memiliki atmosfer yang mendukung kehidupan, dan dengan demikian, kemungkinan adanya lautan di permukaan mereka.
Pertimbangan Ketersediaan Air
Ketersediaan air adalah faktor kunci dalam mendukung kehidupan. Para peneliti berpendapat, air dapat tetap ada dalam kondisi tertentu, meskipun ada tantangan dari radiasi yang lebih tinggi dan suhu ekstrem yang dihasilkan oleh katai putih. Namun, jika planet tersebut berada pada posisi yang tepat, di zona yang disebut "zona layak huni," lautan bisa tetap bertahan.
Aspek Lingkungan yang Menjadi Tantangan
Ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi jika lautan ingin bertahan dalam kondisi yang berdekatan dengan bintang mati. Gravitasi yang lebih lemah mungkin memengaruhi atmosfer planet, dan sisa-sisa radiasi dari katai putih bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan air dalam bentuk cair. Dalam hal ini, komposisi atmosfer yang tepat adalah penting untuk mengisolasi lautan dari radiasi.
Pentingnya Penelitian Lebih Lanjut
Penelitian tentang planet yang mengorbit katai putih adalah bidang yang sangat baru, dan banyak yang masih perlu diteliti. Dengan bantuan teknologi modern seperti JWST, para astronom mempunyai peluang emas untuk mengungkap rahasia dari planet-planet ini dan kemungkinan adanya kehidupan. Kolaborasi internasional dan berbagi pengetahuan antar lembaga penelitian juga akan memberikan dorongan bagi kemajuan dalam bidang astrobiologi.
Keberadaan lautan di planet-planet yang mengorbit katai putih menantang pandangan tradisional tentang habitable zones dan bagaimana planet dapat bertahan di bawah pengaruh bintang yang telah mati. Ini adalah bab baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi, dan hasil dari penelitian ini dapat mengubah cara kita memahami kehidupan di alam semesta.
Dengan semua potensi yang ada, usaha untuk mencari dan memahami kehidupan di luar Bumi semakin mendalam. Apakah lautan benar-benar dapat bertahan? Ini masih merupakan pertanyaan terbuka dan membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, dengan penemuan baru ini, harapan bagi kehidupan di planet yang mengorbit katai putih semakin mendekati kenyataan.
