Telkom Indonesia Tegaskan ESG sebagai Sistem Operasi Baru, Bukan Sekadar Fitur

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menegaskan bahwa prinsip ESG (environment, social, governance) bukan sekadar fitur tambahan, melainkan sudah menjadi sistem operasi baru yang mendasari seluruh aktivitas perusahaan. Hal ini disampaikan Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang digelar di Jakarta pada Kamis (11/9).

Dalam sesi bertajuk "From Connectivity to Responsibility: Shaping a Greener Digital Economy," Awaluddin menjelaskan bahwa ESG menjadi kerangka utama dalam pengambilan keputusan bisnis, pengembangan inovasi, serta pengelolaan risiko di Telkom. “Kami ingin memastikan Telkom dalam setiap langkah bisnisnya dapat menciptakan additional shared value,” kata Awaluddin, menegaskan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan menjadi bagian integral dari misi perusahaan.

Fokus ESG yang Seimbang: Tata Kelola, Lingkungan, dan Sosial

Di antara tiga aspek ESG, industri telekomunikasi, termasuk Telkom Indonesia, cenderung menitikberatkan pada tata kelola perusahaan dengan proporsi mencapai 54 persen. Sisanya sebesar 46 persen dialokasikan pada inisiatif lingkungan dan sosial. Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada efisiensi operasional dan transparansi, tapi juga aktif memberdayakan masyarakat serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Sebagai contoh nyata, Telkom mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui PaDI UMKM, sebuah marketplace digital yang menghubungkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dengan pasar BUMN. “Akumulasi nilai belanja atau transaksi melalui PaDI UMKM sejak dibangun pada 2024 sudah mendekati Rp6,7 triliun,” ungkap Awaluddin. Ini menandakan komitmen perusahaan tidak hanya pada literasi digital bagi UMKM, tetapi juga membangun manfaat ekonomi yang berkelanjutan bersama mitra.

Infrastruktur Konektivitas yang Inklusif

Dalam aspek lingkungan dan sosial, Telkom memastikan pembangunan infrastruktur konektivitas dilakukan secara inklusif. Perusahaan tidak hanya fokus menjangkau pasar urban, tetapi juga wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Dengan demikian, Telkom memposisikan diri sebagai “national digital enabler,” yang menjadi pendorong transformasi dan pemerataan akses digital di Indonesia.

“Dalam konteks transformasi digital dan pengembangan berbagai layanan berbasis digital, kami melihat ini sebagai sebuah konsep yang berkelanjutan,” lanjut Awaluddin. Tekad ini menguatkan peran Telkom sebagai perusahaan yang tak hanya menghubungkan, tapi juga bertanggung jawab dalam membentuk ekosistem digital yang adil dan merata.

Kedaulatan dan Keamanan Digital sebagai Pilar ESG

Selain aspek lingkungan dan sosial, Telkom juga menempatkan tata kelola dan keamanan sebagai pilar utama. Di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber, perusahaan menegaskan posisinya sebagai “guardian of digital trust” bagi Indonesia. Kepercayaan digital menjadi “mata uang baru” yang sangat penting dalam menjaga integritas dan keberlangsungan layanan digital nasional.

“Trust atau kepercayaan menjadi mata uang baru. Dan kami ingin menjadi guardian of digital trust bagi Indonesia,” tegas Awaluddin. Ini menunjukkan konsistensi Telkom dalam menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aman dan dapat dipercaya.

Penghargaan dan Inisiatif Ramah Lingkungan

Telkom Indonesia juga menerima pengakuan melalui anak perusahaannya, NeutraDC, yang meraih penghargaan pada kategori Future-Ready Green Data Center dalam Katadata Green Initiative Awards (KGIA) 2025. NeutraDC berhasil mengembangkan data center berskala besar yang ramah lingkungan di Cikarang dengan kapasitas 121+ MW dan di Batam dengan kapasitas 54+ MW.

Penghargaan ini menggambarkan langkah nyata Telkom dalam mengimplementasikan prinsip keberlanjutan pada aspek infrastruktur dan operasional. Data center hijau ini menjadi model bagi penyedia layanan digital yang ingin berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dan mendorong ekonomi hijau di Indonesia.

SAFE 2025: Forum Strategis untuk Ekonomi Berkelanjutan

SAFE merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Katadata sejak 2020 sebagai platform strategis untuk mempercepat transisi ekonomi berkelanjutan di Indonesia. Dalam forum ini, Telkom turut berbagi pengalaman dan komitmen nyata dalam mengintegrasikan ESG ke dalam strategi bisnis sehingga dapat mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui pendekatan sistem operasi baru berbasis ESG, Telkom Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan telekomunikasi nasional tidak hanya fokus pada konektivitas semata, melainkan juga bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan menjadi landasan utama dalam seluruh aktivitas bisnisnya. Langkah-langkah ini sekaligus memperkuat posisi Telkom sebagai pendorong utama perkembangan ekonomi digital yang hijau, inklusif, dan terpercaya di Indonesia.

Exit mobile version