Para ilmuwan kini semakin dekat dengan penciptaan “internet hewan,” sebuah inovasi yang memungkinkan anjing dan burung beo untuk melakukan panggilan video. Penelitian yang dipimpin oleh Ilyena Hirskyj-Douglas dari Universitas Glasgow bertujuan untuk meningkatkan komunikasi antar hewan, serta dengan manusia, dalam upaya memperkaya interaksi sosial mereka.
Hirskyj-Douglas dan timnya mengembangkan sistem interaktif yang memungkinkan hewan peliharaan untuk melakukan panggilan jarak jauh. Salah satu contoh nyata dari inovasi ini adalah telepon yang dirancang khusus untuk anjing. Melalui alat ini, anjing dapat menggoyangkan bola yang dilengkapi akselerometer untuk menghubungi pemiliknya. Proses ini telah menjadi hal rutin bagi anjing bernama Zach, yang kerap menghubungi pemiliknya melalui sistem panggilan video tersebut.
“Kami percaya banyak hewan peliharaan merupakan makhluk sosial yang sebenarnya,” ungkap Hirskyj-Douglas. “Namun, di lingkungan penangkaran, mereka sering kali tidak berinteraksi seperti yang terjadi di alam liar.” Dengan inovasi ini, diharapkan hewan dapat merasakan interaksi yang lebih berarti dengan lingkungan sosial mereka.
Selain untuk anjing, sistem ini juga diperluas untuk burung beo. Burung-burung tersebut dilatih untuk menggunakan layar sentuh pada tablet, yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan burung beo lainnya. Sistem ini tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi, tetapi juga sebagai sarana permainan dan sosialisasi antar spesies. Hirskyj-Douglas menambahkan, “Kami berencana untuk melampaui panggilan video sederhana dan menghadirkan pengalaman interaktif yang lebih kompleks bagi hewan.”
Dalam upaya membangun “internet hewan” yang efektif, para peneliti menyadari perlunya teknologi spesifik yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai spesies. Ini mencakup pengembangan alat yang sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan hewan, sehingga mereka dapat berinteraksi lebih baik, tidak hanya dengan manusia, tetapi juga dengan sesama hewan.
Kisah mengenai pengembangan teknologi seperti ini juga mencerminkan perkembangan di sektor teknologi di seluruh dunia. Misalnya, pada bulan Mei lalu, Baidu, sebuah perusahaan mesin pencari terkemuka dari China, mengajukan paten untuk teknologi AI yang dapat menerjemahkan suara hewan ke dalam bahasa manusia. Sistem yang diusulkan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman emosional antara hewan dan manusia, menunjukkan bahwa minat untuk menjembatani komunikasi antar spesies semakin meningkat.
Upaya para ilmuwan ini tidak hanya memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas hidup hewan peliharaan, tetapi juga meningkatkan keterhubungan antara manusia dan hewan. Ini melengkapi misi melekat untuk memahami lebih banyak tentang dunia hewan dan cara mereka berinteraksi dalam konteks sosial.
Kehadiran “internet hewan” diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, khususnya dalam peningkatan kesejahteraan hewan, terutama bagi mereka yang hidup dalam penangkaran atau kondisi terisolasi. Melalui inovasi seperti ini, diharapkan hewan dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan, serta memperkaya pengalaman hidup mereka. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, kita mungkin akan melihat lebih banyak penemuan yang mengubah paradigma bagaimana kita berinteraksi dengan makhluk lainnya di planet ini.
Ke depannya, para ilmuwan berharap dapat terus mendorong batasan dalam penelitian interaksi hewan dengan manusia, serta menciptakan platform yang lebih inklusif bagi semua spesies. Inovasi ini bisa jadi hanya awal dari perjalanan panjang menuju pengembangan teknologi yang lebih mendalam dalam interaksi antar makhluk hidup.
