Telkom Gelar Cyberfest Vol. 2, Kenalkan Dunia Siber kepada Talenta Muda

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui komunitas Digistar Club kembali menggelar ajang bergengsi bernama Telkom Cyberfest Vol. 2: Cyber Showdown–Hack the Web or Hold the Line pada 19 September 2025. Acara yang berlangsung di Telkom Landmark Tower, Jakarta ini memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan dunia siber kepada talenta muda serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.

Cyberfest Vol. 2 mengusung konsep pembelajaran berbasis simulasi langsung. Peserta diajak untuk terlibat dalam situasi nyata, di mana mereka dapat merasakan langsung tantangan yang dihadapi dalam keamanan siber. Simulasi ini terbagi menjadi dua tim: Red Team yang fokus pada offensive security, dan Blue Team yang bergerak dalam defensive security. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga membangun pola pikir strategis dan kolaboratif yang diperlukan di industri saat ini.

Acara ini dihadiri oleh 50 peserta terpilih, yang merupakan hasil seleksi dari sekitar 300 peserta pelatihan daring yang dilakukan sebelumnya. Para peserta berasal dari berbagai komunitas dalam Digistar Club, seperti Digistar Connect, Digistar Class Intern, Digistar Community, dan Innovillage. Ini menunjukkan bahwa Telkom berkomitmen untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan beragam.

Pembukaan acara dihadiri oleh Inu Wikantiyoso, Principal Expert – Solution Cybersecurity Telkom Indonesia, serta Raditya Iryandi, Managing Consultant Security Delivery and Operation Telkomsigma. Keduanya memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan yang dihadapi industri dalam konteks serangan siber. Dalam sambutannya, mereka menekankan pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi risiko yang kian meningkat.

Untuk memberikan materi teknis, Telkom menghadirkan sejumlah ahli di bidangnya. Thufail Agung Fathi, seorang CEH Certified dan Cybersecurity Researcher, mempresentasikan topik “Attacking the Web”. Sementara itu, Dendi Zuckergates, pendiri Orang Siber dan seorang CEH, CSA, serta CTIA, menyampaikan materi “Defending Web Infrastructure”. Materi-materi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada peserta mengenai aspek-aspek penting dalam dunia keamanan siber.

Dalam konteks yang lebih luas, Telkom Cyberfest Vol. 2 juga menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan mereka di tengah perkembangan digital yang pesat. Dengan meningkatnya serangan siber yang menargetkan berbagai sektor, memahami hal ini menjadi krusial. Data menunjukkan bahwa di tahun 2023, ancaman terhadap dunia siber mengalami lonjakan signifikan, yang menuntut perhatian serius dari semua pihak.

Cyberfest Vol. 2 juga menjadi moment penting untuk memperkuat kerjasama antara sektor publik dan swasta dalam hal pengembangan talenta digital. Sektor pendidikan, perusahaan teknologi, dan lembaga pemerintah diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini bertujuan agar pendidikan di bidang keamanan siber bisa lebih sistematis dan berkelanjutan.

Semakin banyaknya organisasi yang mengadakan pelatihan dan lomba dalam bidang cybersecurity, seperti Telkom Cyberfest, diharapkan mampu bergandeng tangan dengan lembaga pendidikan formal. Dengan demikian, pengembangan dan bimbingan bagi talenta muda di bidang ini dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

Acara seperti ini juga menunjukkan bahwa perusahaan besar seperti Telkom tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab dalam mencetak generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global. Kesadaran akan pentingnya keamanan siber yang baik harus dimulai sedini mungkin, dan ajang Cyberfest adalah langkah yang signifikan dalam mencapainya.

Dengan demikian, Telkom Cyberfest Vol. 2 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana penting dalam membangun kesadaran serta capaian skill para peserta di dunia siber. Di tengah ancaman yang terus meningkat, kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terlindungi.

Exit mobile version