Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 2.800 startup di Indonesia yang aktif mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pernyataan ini menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki ketertarikan yang signifikan untuk berinvestasi dan berinovasi dalam bidang teknologi canggih ini. Dengan keberadaan sejumlah besar startup yang bergerak di sektor AI, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain besar di industri AI global.
Nezar menyatakan bahwa banyaknya inisiatif yang muncul dalam lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang pesat dalam ranah teknologi di tanah air. "Banyak inisiatif baru yang lahir dalam lima tahun terakhir ini. Kita memiliki sekitar 2.800 startup yang sedang mengembangkan teknologi AI," ujarnya, dalam keterangannya pada tanggal 26 Oktober 2025. Hal ini menunjukkan semangat kewirausahaan yang terus tumbuh di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda.
Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi AI Global
Wamenkomdigi juga menyentuh tentang kesiapan Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi AI global. Indonesia telah menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) AI yang ditetapkan oleh UNESCO. "Kami adalah negara Asia Tenggara pertama yang menyelesaikan RAM AI UNESCO dalam empat bulan," ungkap Nezar, yang menunjukkan bagaimana Indonesia berusaha untuk menonjol di kawasan Asia Tenggara. Keberhasilan ini mencerminkan kesiapan infrastruktur dan kebijakan yang mendukung inovasi di sektor teknologi.
Pemerintah Indonesia berupaya untuk lebih memperkuat posisi negara dalam pengembangan AI dengan mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar hukum untuk penerapan Peta Jalan AI Nasional dan Perpres Etika AI. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja legal dan etika yang diperlukan untuk pengembangan teknologi AI yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Prinsip Panduan untuk Pengembangan AI Berkelanjutan
Salah satu prinsip panduan yang disampaikan Nezar adalah pentingnya keberlanjutan dalam pengembangan AI. Dia menekankan bahwa teknologi harus dikembangkan dengan memperhatikan dampaknya terhadap manusia, lingkungan, dan semua makhluk hidup. “AI harus dikembangkan dengan memperhatikan dampaknya untuk memastikan kontribusi pada kesejahteraan jangka panjang,” kata Nezar. Ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mengintegrasikan aspek etis dalam pengembangan teknologi.
Kolaborasi antara Pemangku Kepentingan
Nezar juga menekankan perlunya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan ini. Dia percaya bahwa upaya bersama dari pemerintah, akademisi, dan industri akan membawa Indonesia menuju posisi yang lebih baik di kancah global. Kolaborasi bisa menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang ada dan mencapai inovasi yang berkelanjutan dalam bidang AI.
Startup AI di Indonesia tidak hanya berpotensi untuk bersaing secara global, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal. Dengan penambahan jumlah startup yang terus meningkat, diharapkan akan muncul ekosistem yang lebih kuat dan beragam dalam pengembangan teknologi AI. Hal ini akan membawa dampak positif bagi lapangan pekerjaan dan peningkatan keterampilan generasi muda Indonesia.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan
Dengan terus berkembangnya jumlah startup yang berfokus pada teknologi AI, harapan untuk Indonesia menjadi salah satu pemimpin dalam industri ini semakin nyata. Dalam era digital yang terus berkembang, kehadiran inovasi dari para generasi muda dapat menjadi pendorong penting bagi kemajuan bangsa. Melalui kebijakan yang mendukung dan kolaborasi antara semua sektor, Indonesia memiliki potensi untuk mengukir prestasi di kancah internasional dalam bidang kecerdasan buatan.
Source: ototekno.okezone.com
