3 Astronot China Terdampar: Apa Strategi untuk Menghadapi Kemungkinan Terburuk?

Tiga astronot China saat ini terjebak di luar angkasa setelah kapsul mereka diduga tertabrak oleh serpihan orbit. Wang Jie, Chen Zhongrui, dan Chen Dong adalah kru misi Shenzhou-20 yang diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan pada bulan April. Mereka tiba di stasiun luar angkasa Tiangong dalam waktu enam jam dengan rencana kembali ke Bumi pada 5 November.

Misi Shenzhou secara rutin menggilir kru dengan tiga astronot untuk tinggal selama enam bulan di stasiun Tiangong. Dalam tugas mereka, para astronot melakukan berbagai pekerjaan, termasuk perbaikan pada pos orbit. Namun, dugaan benturan dengan serpihan kecil luar angkasa telah menyebabkan penundaan keberangkatan mereka. Kedua tim misi saat ini berada di Tiangong, dan analisis dampak serta penilaian risiko sedang dilakukan.

Penundaan Kepulangan

Wahana berawak Shenzhou-20 diduga tertabrak serpihan kecil orbit, yang memperlambat proses kepulangan. Pernyataan resmi dari China National Space Administration (CNSA) menyebutkan bahwa penilaian dampak dan risiko tengah dilakukan. Demi keselamatan astronot, misi kepulangan yang awalnya dijadwalkan ditunda. CNSA tidak memberikan rincian mengenai apakah serangan terjadi saat perjalanan atau saat menempel di Tiangong.

Protokol Darurat

CNSA sudah mempersiapkan skenario darurat seperti ini. Jika kerusakan pada Shenzhou-20 tidak bisa diperbaiki di stasiun luar angkasa, Shenzhou-21 akan digunakan untuk membawa kru kembali. Ada juga protokol untuk mengirim wahana cadangan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan jika kedua wahana rusak parah.

Kerja Sama Internasional

Lonjakan volume sampah luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian global. Presiden China, Xi Jinping, telah menyerukan kerja sama untuk membangun pusat observasi serpihan luar angkasa. Situasi ini mengingatkan kita pada kasus sebelumnya di mana astronot NASA terjebak selama sembilan bulan karena masalah teknis.

Keputusan untuk menunda kepulangan ini menunjukkan peran penting protokol keselamatan dalam misi luar angkasa. Dalam skenario ini, CNSA mengutamakan keselamatan astronot dengan melakukan penilaian risiko yang mendalam.

Penanganan Sampah Luar Angkasa

Masalah sampah luar angkasa semakin serius, dan China juga pernah mengajukan keluhan kepada PBB mengenai dua manuver darurat yang harus dilakukan stasiun Tiangong untuk menghindari serpihan yang dihasilkan oleh satelit Starlink. Dalam dunia luar angkasa yang semakin padat, kolisi antara objek menjadi risiko nyata yang harus dikelola dengan hati-hati.

Dengan adanya pengalaman dan penanganan serius atas situasi ini, diharapkan tidak akan terjadi insiden serupa di masa mendatang. Selama analisis dan penilaian risiko berlangsung, semua pihak diharapkan tetap tenang dan fokus pada keselamatan astronot.

Situasi ini juga menekankan pentingnya inovasi dalam teknologi antariksa untuk mencegah kecelakaan. Penelitian dan pengembangan di bidang ini harus diarahkan untuk mengurangi risiko yang bisa membahayakan misi luar angkasa di masa depan.

Melalui skenario ini, dunia menjadi semakin menyadari bahwa eksplorasi luar angkasa tidak hanya membutuhkan keberanian, tetapi juga perencanaan dan teknologi mutakhir. Keberanian dan ketekunan para astronot serta tim di Bumi menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi segala tantangan yang muncul di luar angkasa.

Baca selengkapnya di: inet.detik.com
Exit mobile version