Jejak Dinosaurus Purba Berusia 200 Juta Tahun Ditemukan di Tiongkok: Temuan yang Mengejutkan!

Penemuan fosil dinosaurus leher panjang bernama Wudingloong wui di Provinsi Yunnan, Tiongkok, merupakan temuan penting. Fosil ini diperkirakan berasal dari sekitar 200 juta tahun yang lalu, menjadikannya salah satu dinosaurus tertua di Asia Timur.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports dan dipimpin oleh Ya-Ming Wang dari Geological Museum of China. Peneliti bekerja sama dengan beberapa institusi riset di Tiongkok untuk mengungkap spesies baru ini. Melalui analisis mendetail, mereka berhasil mengklasifikasikan Wudingloong sebagai anggota kelompok sauropodomorph, yang merupakan leluhur dari dinosaurus raksasa seperti Brachiosaurus dan Diplodocus.

Fosil yang ditemukan cukup lengkap, meliputi bagian tengkorak, leher, punggung, serta tulang belikat. Salah satu ciri unik dari Wudingloong adalah lekukan segitiga yang terlihat di depan rongga mata. Ciri ini jarang ditemukan pada dinosaurus sejenis dari Tiongkok dan menjadi pemicu penting dalam penggolongan jenisnya.

Dinosaurus Berukuran Kecil dan Gesit

Wudingloong wui, berbeda dari keturunannya yang raksasa, memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan ramping. Struktur lengannya menunjukkan bentuk humerus yang rata di puncaknya. Jari-jari tangan ini panjang dan memiliki cakar besar di ujungnya, menyiratkan kemampuan mencengkeram yang kuat. Kemampuan ini mungkin digunakan untuk bertahan dari predator di lingkungan sekitarnya.

Tulang lehernya juga menunjukkan tanda-tanda telah menyatu sepenuhnya, yang mengindikasikan bahwa fosil ini berasal dari individu dewasa. Menariknya, berdasarkan struktur tulangnya, Wudingloong diduga berjalan dengan dua kaki, berbeda dengan sauropoda besar yang berkembang kemudian.

Kehidupan di Zaman Jura Awal

Fosil Wudingloong ditemukan di Formasi Yubacun, yang merupakan lapisan batuan tertua di Asia Timur. Lapisan ini berasal dari awal periode Jura, setelah terjadinya peristiwa kepunahan massal di akhir periode Trias, sekitar 201 juta tahun lalu. Wudingloong hidup tidak lama setelah Bumi mengalami perubahan besar akibat letusan gunung berapi raksasa.

Letusan ini menyebabkan pemanasan global dan perubahan ekosistem yang mendukung perkembangan spesies baru, termasuk kelompok dinosaurus leher panjang ini. Dengan kondisi lingkungan yang berubah, banyak spesies baru memiliki kesempatan untuk berevolusi dan adaptasi.

Kaitan dengan Dinosaurus Lain

Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa Wudingloong wui memiliki hubungan dekat dengan dinosaurus yang hidup di Afrika Selatan dan Jerman pada akhir periode Trias. Temuan ini mengisyaratkan bahwa kelompok sauropodomorph mungkin menyebar ke Asia Timur pada masa itu.

Sebagian peneliti percaya bahwa penyebaran ini terjadi saat daratan Bumi masih tergabung di bawah super-benua Pangea. Penemuan Wudingloong memperkuat pandangan bahwa evolusi dinosaurus leher panjang berlangsung secara bertahap. Poin ini memberikan wawasan tentang bentuk tubuh ringan dan struktur tangan yang panjang di fase awal Jura.

Wudingloong menambah data yang krusial dalam sejarah evolusi dinosaurus. Temuan ini memperlihatkan keterkaitan antara spesies dan pergeseran lingkungan yang mendorong evolusi mereka. Penelitian yang terus berlanjut pada fosil lain akan memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana dinosaurus beradaptasi dan berevolusi di berbagai belahan dunia.

Baca selengkapnya di: mediaindonesia.com
Exit mobile version