Harga Emas Hari Ini 22 Agustus 2025: Antam Kinclong, Pasar Global Stabil

Tanggal 22 Agustus 2025, harga emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tercatat mencapai Rp 1.916.000 per gram, mengalami kenaikan tipis sebesar Rp 2.000 dibandingkan dengan harga kemarin. Sementara itu, harga pembelian kembali (buyback) emas juga meningkat menjadi Rp 1.762.000 per gram, menunjukkan pergerakan positif dalam pasar emas domestik.

Data terbaru dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam menunjukkan bahwa untuk ukuran emas yang lebih besar, harga jual adalah sebagai berikut: lima gram dijual seharga Rp 9,355 juta, 10 gram seharga Rp 18,655 juta, 25 gram Rp 46,512 juta, dan 50 gram dibanderol di angka Rp 92,945 juta. Ukuran yang lebih besar, seperti 100 gram, dibanderol Rp 185.812 juta, sedangkan untuk 250 gram dan 500 gram, masing-masing harganya adalah Rp 464,265 juta dan Rp 928,320 juta. Nilai untuk emas terkecil, seberat 0,5 gram, adalah Rp 1.008 ribu, sedangkan ukuran terbesar, yaitu 1.000 gram, mencapai Rp 1,856,6 miliar.

Harga yang ditawarkan oleh Antam belum termasuk pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.10/2017, transaksi penjualan emas dikenakan potongan pajak. Setiap penjualan kembali emas batangan yang nilainya lebih dari Rp 10 juta dikenai PPh 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen bagi non-NPWP, yang akan dipotong langsung dari total nilai transaksi.

Di luar pasar domestik, emas global menunjukkan stabilitas hari ini. Di pasar spot internasional, harga emas diperdagangkan stabil di angka USD 3.337,12 per ons. Sementara harga emas berjangka AS tetap tidak berubah di level USD 3.380,3 per ons. Para investor saat ini cenderung menunggu perkembangan kebijakan dari Federal Reserve, menjelang simposium besar di Jackson Hole.

Investor global berada di ambang menunggu pidato Ketua Federal Reserve, yang diharapkan bisa memberikan petunjuk arah kebijakan moneter mendatang, terutama dalam kaitannya dengan inflasi dan suku bunga. Fluktuasi ini juga berpengaruh pada pasar Asia-Pasifik yang diperdagangkan beragam pada pagi hari ini, menandakan ketidakpastian yang menyertai pergerakan pasar emas.

Dengan kondisi ini, para investor akan sangat memperhatikan pergerakan harga emas baik domestik maupun internasional. Selain sebagai alat investasi, emas juga memiliki nilai sebagai aset yang bisa berfungsi sebagai pelindung dari inflasi. Tentu saja, dalam jangka pendek, harga emas dapat berfluktuasi sesuai dengan dinamika pasar dan langkah-langkah ekonomi yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral.

Para analis dan pelaku pasar mengingatkan pentingnya untuk tetap memantau perkembangan terkait suku bunga dan kebijakan moneter yang akan diambil. Hal ini berpotensi mempengaruhi daya tarik emas sebagai aset safe haven. Dengan pelaksanaan kebijakan yang tepat dan kondisi ekonomi yang stabil, harga emas dapat diprediksi bergerak positif, seiring dengan meningkatnya permintaan.

Untuk pemegang emas atau yang berencana berinvestasi, ini adalah saat yang baik untuk mengikuti tren dan melakukan analisa mendalam. Kesadaran akan pajak dan regulasi terkait juga akan membantu investor dalam membuat keputusan yang cerdas. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, potensi keuntungan dari investasi emas pun bisa lebih maksimal di masa mendatang.

Exit mobile version