IHSG Sesi I Menguat 0,29%, Emiten Prajogo Pangestu Puncaki Top Gainers

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis sebesar 0,29 persen atau setara dengan 23,53 poin, mencapai level 7.929,29 pada penutupan sesi pertama perdagangan Rabu, 27 Agustus 2025. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan positif di pasar saham, walaupun volume perdagangan mencapai Rp 10,89 triliun, angka yang cukup signifikan untuk menangkap perhatian investor.

IHSG bergerak dalam kisaran antara 7.895 hingga 7.938 sepanjang sesi pertama. Analis dari Phintraco Sekuritas mencatat bahwa indikator teknis, seperti stochastic RSI, menunjukkan potensi terjadi ‘golden cross’ di area pivot. Namun, indikator MACD menampilkan histogram yang datar, menunjukkan sinyal campuran mengenai momentum pasar.

Sektor Pendukung Kenaikan

Penguatan IHSG ini didorong oleh kinerja sektor-sektor tertentu. Sektor industri mencatatkan peningkatan hingga 2,52 persen, disusul oleh sektor bahan baku yang melambung 1,53 persen dan sektor transportasi yang melonjak 1,52 persen. Masing-masing sektor ini memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap penguatan indeks.

Namun, tidak semua sektor merasakan manfaat dari penguatan ini. Beberapa sektor, seperti keuangan, mengalami tekanan dengan penurunan hingga 0,64 persen. Sektor siklikal juga menyusut sebesar 0,39 persen dan sektor non-siklikal turun 0,26 persen. Hal ini menunjukkan sifat fluktuatif dari pasar di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Emiten Teratas di Jajaran Gainers

Di tengah penguatan IHSG, tiga emiten saham menonjol sebagai top gainers. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melesat paling tinggi dengan kenaikan 5,96 persen, setara 130 poin, sehingga menembus level 2.310. Kemudian, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatatkan kenaikan 4,93 persen atau 110 poin, mencapai 2.340. Sementara itu, Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) juga menunjukkan performa baik dengan penguatan 4,32 persen, atau 75 poin, menjadi 1.810.

Proyeksi IHSG Selanjutnya

Menyusul kondisi pasar yang dinamis ini, analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang 7.900–7.950 pada sesi kedua perdagangan. Proyeksi ini mencerminkan optimisme yang tetap ada meskipun adanya sektor-sektor yang berjuang untuk pulih.

Bursa Asia juga mencatat kinerja yang bervariasi, dengan beberapa negara mengalami penurunan di saat lain mengalami pemulihan. Ini menambah ketidakpastian yang ada di pasar, yang mungkin memengaruhi keputusan investor dalam memilih saham secara hati-hati.

Perhatian Investor Terhadap Ekonomi Makro

Kondisi pasar saat ini sangat sensitif terhadap berita-berita ekonomi, termasuk proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Indonesia yang diperkirakan mencapai 5,1 persen pada tahun 2025. Data-data makro ini memberikan petunjuk penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi yang lebih strategis.

Ketidakpastian dalam sektor keuangan dan dampak dari kondisi ekonomi global tetap menjadi perhatian utama. Investor disarankan untuk memperhatikan pergerakan IHSG dan pelbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja pasar.

Dengan perkembangan yang saat ini terjadi, IHSG menunjukkan ketahanan meskipun dihadapkan pada tantangan sektor-sektor tertentu. Keberhasilan untuk mempertahankan tren positif ini akan sangat bergantung pada kinerja sektor-sektor yang sedang tumbuh dan respons pasar terhadap situasi global yang berubah-ubah.

Exit mobile version