Bank Mandiri Proyeksikan Perekonomian Indonesia Tumbuh 5% pada 2025

Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2025, meskipun menghadapi berbagai tantangan global dan domestik. Bank Mandiri menegaskan bahwa ketahanan ekonomi Indonesia terus menunjukkan kekuatan di tengah dinamika yang tidak menentu. Data terbaru dari Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,03% year on year (yoy) pada Juli 2025, didukung oleh peningkatan dalam dana pihak ketiga yang tumbuh stabil sebesar 7%.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi, mengungkapkan bahwa bank terus berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat. "Pertumbuhan kredit wholesale kami mencapai 15,8% yoy hingga Mei 2025, jauh di atas rata-rata industri yang hanya 8,43% yoy pada periode yang sama," jelas Ari. Ia menambahkan bahwa sektor kredit perumahan (KPR) juga mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 14,2% yoy. Rasio Non-Performing Loan (NPL) tetap terjaga pada angka 1,06%, yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata industri.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan laporan dari Bank Mandiri, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada triwulan II-2025 tercatat mencapai 5,12% yoy, meningkat dibandingkan dengan triwulan I yang hanya 4,87%. Konsumsi rumah tangga menjadi motor utama pertumbuhan ini, terutama didorong oleh faktor liburan seperti Lebaran dan kenaikan aktivitas sekolah. Pertumbuhan konsumsi masyarakat tercatat sebesar 4,97% yoy, lebih tinggi dibandingkan 4,89% pada triwulan sebelumnya.

Investasi juga menunjukkan lonjakan yang signifikan, dengan pertumbuhan mencapai 6,99% yoy, mencerminkan meningkatnya impor barang modal, khususnya mesin dan peralatan. "Kenaikan ini menunjukkan keyakinan investor terhadap perekonomian kita," tambah Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro.

Tren Belanja Masyarakat

Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan bahwa belanja di sektor leisure, mobilitas, dan layanan pendidikan mengalami peningkatan yang signifikan. Kategori transportasi, misalnya, tumbuh hingga 71% yoy. Andry Asmoro menjelaskan bahwa penduduk usia muda yang mendominasi struktur masyarakat Indonesia berperan penting dalam mendorong pertumbuhan yang berkaitan dengan pengeluaran berbasis pengalaman. Ia juga memperingatkan tentang perubahan tren di mana terdapat potensi kembali ke kebutuhan dasar setelah masa liburan.

Inflasi dan Stabilitas Ekonomi

Inflasi di Indonesia pada Juli 2025 tercatat sebesar 2,37% yoy, yang masih terjaga meskipun ada pengaruh dari kenaikan biaya pendidikan dan harga pangan. Pasar keuangan juga menunjukkan tanda-tanda stabilitas, didukung oleh aliran modal asing yang masuk. Dalam merespons kondisi ini, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5% pada Agustus 2025, dalam upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Proyeksi Tahun 2025

Ke depan, Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 bisa mencapai 4,96%, dengan catatan adanya dukungan kebijakan countercyclical yang dapat memberikan bantalan terhadap perekonomian. Andry menambahkan bahwa kebijakan moneter Bank Indonesia diharapkan tetap akomodatif, khususnya jika stabilitas harga bisa dipertahankan.

Kebijakan fiskal juga menjadi fokus, di mana diperlukan percepatan realisasi belanja untuk mendukung perekonomian di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Jika langkah-langkah ini diambil dengan tepat, Indonesia berpotensi mempertahankan momentum pertumbuhan yang positif di masa mendatang.

Dengan berbagai faktor ini, perekonomian Indonesia tampak optimis menghadapi tantangan yang ada, asalkan dukungan kebijakan yang tepat pemberian bimbingan kepada sektor-sektor yang membutuhkan tetap menjadi prioritas.

Exit mobile version