Laporan terbaru dari YouGov Indonesia Media Consumption Report 2025 menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap platform digital seperti YouTube dan Instagram semakin meningkat. Dari hasil survei yang dilakukan, ditemukan bahwa 81 persen pengguna media sosial di Indonesia mengakses YouTube, sedangkan Instagram dipakai oleh 74 persen pengguna.
General Manager YouGov Indonesia, Edward Hutasoit, mengungkapkan bahwa baik YouTube maupun Instagram memiliki pangsa pasar yang besar di kalangan berbagai generasi. Menariknya, penggunaan YouTube paling banyak dilakukan oleh generasi yang lebih tua, di mana 84 persen dari mereka mengakses platform ini. Sementara itu, di kalangan Gen Z, angka pengguna YouTube mencapai 78 persen. Demikian juga, penggunaan Instagram terlihat dominan di generasi yang lebih tua dengan 75 persen, dibandingkan dengan 73 persen di kalangan Gen Z.
Tren Penggunaan Media Sosial Berbasis Generasi
Survei menunjukkan bahwa meskipun Gen Z lebih aktif di platform seperti X dan Pinterest, ketergantungan mereka terhadap YouTube dan Instagram tetap tinggi. Gen Z tercatat menggunakan X sebanyak 44 persen, jauh lebih banyak dibandingkan generasi yang lebih tua dengan hanya 30 persen. Pinterest juga menunjukkan tren serupa, di mana penggunaannya di kalangan Gen Z mencapai 33 persen, jauh melebihi 16 persen di generasi lebih tua.
Setelah YouTube dan Instagram, TikTok menjadi platform ketiga terpopuler dengan 64 persen pengguna, sementara Facebook diangka 61 persen, diikuti oleh X dan Pinterest yang masing-masing digunakan oleh 37 persen dan 24 persen pengguna media sosial Indonesia.
Konsumsi Media Bersamaan
Temuan menarik lain dari survei ini adalah kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung mengonsumsi beberapa media secara bersamaan. Edward mencatat bahwa tujuh dari sepuluh pengguna media sosial mengakui berselancar di media sosial sambil mendengarkan podcast atau menonton televisi. Fenomena ini membuka peluang besar bagi pelaku bisnis dalam merencanakan strategi periklanan.
Edward menekankan, “Ini adalah kesempatan bagi pelaku bisnis untuk memahami pola konsumsi media ini lebih mendalam. Dalam perencanaan periklanan, memahami kebiasaan pengguna sangatlah esensial.” Dia menambahkan bahwa tiga dari empat pengguna media sosial melaporkan pernah melakukan pembelian setelah melihat iklan di platform tersebut.
Peluang Periklanan di Era Digital
Sikap konsumen yang semakin terbuka terhadap iklan di media sosial memberi sinyal penting bagi pemasar. Dengan lebih dari 1.000 responden terlibat dalam survei yang berlangsung dari 16 April hingga 13 Mei 2025, data yang diperoleh dapat membantu bisnis dalam mengambil keputusan strategis.
Dengan perubahan kebiasaan ini, para pelaku bisnis diharapkan dapat mengadaptasi metode periklanan mereka agar lebih sesuai dengan perilaku pengguna. Istilah ‘multi-tasking media’ menjadi semakin relevan, memberikan peluang untuk mengembangkan konten iklan yang menarik perhatian pengguna di berbagai platform.
Kesimpulan dan Relevansi
Kondisi ini menggambarkan bagaimana orang Indonesia semakin terhubung dengan media digital. Keterlibatan aktif di platform-platform seperti YouTube dan Instagram menciptakan ekosistem di mana informasi dan produk dapat disebarluaskan dengan cepat. Skema periklanan yang cerdas dan adaptif di era digital ini menjadi kunci bagi kesuksesan bisnis di masa depan.
Seiring pertumbuhan pengguna aktif di berbagai platform, penting bagi pelaku bisnis dan pemasar untuk memperhatikan tren dan kebiasaan ini dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien.
