Asuransi Kesehatan Standar Tak Tanggung Risiko Kerusuhan, Ketahui Faktanya!

Polis asuransi kesehatan standar umumnya tidak mencakup pertanggungan risiko huru-hara atau kerusuhan yang mungkin dialami oleh pemegang polis. Hal ini menjadi perhatian penting, terutama menjelang periode-tempoh sensitif seperti pemilihan umum. Menurut pengamat asuransi, Irvan Rahardjo, meskipun risiko kerusuhan tidak ditanggung secara otomatis, masih ada kemungkinan untuk mengupayakan perluasan jaminan polis dengan menyertakan risiko huru-hara melalui produk Riot Strike Malicious Damage (RSMD).

Asuransi kesehatan pada dasarnya dirancang untuk menanggung biaya medis dan perawatan kesehatan, namun risiko yang berhubungan dengan kerusuhan atau tindakan huru-hara dikecualikan dari pertanggungan. Irvan menjelaskan bahwa untuk dapat mengklaim pertanggungan atas risiko kerusuhan, pemegang polis perlu melakukan perluasan jaminan. “Asuransi kesehatan tidak menjamin risiko huru-hara. Bisa di-cover dengan perluasan termasuk risiko huru-hara (riot strike malicious damage),” ujarnya.

Faktor penting lainnya adalah nilai pertanggungan yang diminta oleh tertanggung, yang harus disetujui oleh perusahaan asuransi. Dalam situasi tertentu, seperti pemilu, pertanggungan untuk risiko kerusuhan cenderung dianggap lebih penting. Namun, saat ini, kebutuhan tersebut mungkin berubah dikarenakan kondisi sosial ekonomi yang tidak menentu dan ketidakpuasan publik yang meluas.

Di tengah ancaman kerusuhan yang semakin umum, Irvan juga menggarisbawahi bahwa permintaan untuk perluasan jaminan risiko huru-hara tidak serta merta meningkat di seluruh segmen pemegang polis. Fenomena ini kemungkinan besar hanya akan berdampak pada segmen konsumen korporasi, terutama di sektor properti dan industri. Sebaliknya, segmen ritel dan individu mungkin tidak melihat peningkatan permintaan yang berarti karena daya beli masyarakat yang tengah merosot.

“Di luar periode itu dianggap aman. Namun, dengan kondisi sosial ekonomi saat ini yang diliputi ketidakpuasan publik secara meluas, perlu diantisipasi dengan membeli asuransi huru-hara,” ungkapnya. Dalam konteks ini, perusahaan asuransi diharapkan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memahami batasan pertanggungan dalam polis asuransi kesehatan mereka.

Dari sudut pandang industri, hilangnya jaminan untuk risiko kerusuhan dalam polis kesehatan standar menunjukkan perlunya peningkatan transparansi dalam produk asuransi. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada konsumen tentang apa yang dilindungi dan apa yang tidak. Perusahaan asuransi juga seharusnya memperkuat komunikasi mengenai pentingnya melakukan perluasan jaminan, terutama dalam situasi yang tak terduga.

Penting bagi pemegang polis untuk proaktif dalam mempertimbangkan asuransi tambahan yang menyediakan perlindungan terhadap risiko huru-hara. Edukasi seputar risiko dan pemahaman atas polis yang dimiliki akan membantu pemegang polis dalam membuat keputusan yang tepat.

Saat masyarakat semakin menyadari potensi risiko yang mungkin dihadapi, upaya untuk menjelajahi opsi perlindungan yang lebih komprehensif juga akan meningkat. Hal ini bukan hanya untuk melindungi kesehatan, tetapi juga untuk memberikan rasa aman di tengah ketidakpastian yang ada.

Semoga informasi ini menjadi acuan bagi masyarakat untuk lebih memahami titik lemah dalam perlindungan asuransi yang mereka miliki, serta pentingnya memperluas jaminan sesuai dengan kebutuhan dan risiko yang mungkin muncul di masa depan.

Exit mobile version