Microsoft mengumumkan gangguan layanan yang dialami pengguna Microsoft Azure akibat terputusnya beberapa kabel serat optik bawah laut di Laut Merah. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan latency atau keterlambatan dalam akses layanan cloud bagi sejumlah pengguna, terutama di kawasan Timur Tengah. Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Sabtu (6/9/2025), Microsoft menjelaskan bahwa jalur lalu lintas internet yang sebelumnya melewati wilayah Timur Tengah akan terpengaruh oleh gangguan ini.
Sekitar waktu yang bersamaan, Microsoft melaporkan adanya kemungkinan peningkatan latency pada beberapa jalur, meskipun lalu lintas jaringan yang tidak melalui kawasan tersebut dipastikan tidak terdampak. Perusahaan tersebut menyatakan, “Kami memperkirakan adanya peningkatan latency pada beberapa jalur lalu lintas yang sebelumnya melewati Timur Tengah.” Hal ini menjadi perhatian, mengingat penggunaan layanan cloud semakin meningkat di berbagai sektor.
Langkah Antisipasi Microsoft
Sebagai solusi, Microsoft mengambil langkah proaktif dengan mengalihkan lalu lintas ke jalur alternatif. Dengan strategi ini, arus data tetap dapat terus berjalan meskipun pengguna masih mungkin merasakan keterlambatan akses di beberapa wilayah. Kebijakan ini mencerminkan upaya Microsoft untuk menjaga kualitas layanan di tengah gangguan yang tidak terduga.
Microsoft Azure, yang merupakan penyedia layanan cloud terbesar kedua setelah Amazon Web Services (AWS), memiliki banyak pengguna di berbagai industri. Oleh karena itu, dampak dari gangguan ini dirasakan oleh banyak pihak. Pengalihan lalu lintas ke jalur alternatif diharapkan dapat meminimalisasi dampak negatif dari gangguan ini.
Dampak Jangka Pendek
Gangguan ini kemungkinan akan berdampak dalam jangka pendek, terutama bagi pengguna di kawasan Timur Tengah yang sangat bergantung pada konektivitas internet yang stabil. Dengan semakin banyaknya aplikasi dan layanan yang mengandalkan cloud computing, setiap gangguan pada infrastruktur dapat memengaruhi operasi bisnis. Pembaruan status oleh Microsoft menekankan pentingnya infrastruktur yang andal untuk menjaga kelangsungan bisnis di era digital saat ini.
Keterhubungan Global
Kabel serat optik bawah laut memiliki peran vital dalam menjaga keterhubungan global. Mereka menjadi tulang punggung komunikasi internet, menghubungkan berbagai benua dan negara. Ketika satu bagian dari jaringan ini terputus, efek domino dapat dirasakan jauh lebih luas, seperti yang terjadi saat gangguan pada kabel di Laut Merah. Kerentanan infrastruktur semacam ini menggarisbawahi pentingnya keberagaman jalur komunikasi untuk meminimalisasi risiko yang dihadapi.
Kesimpulan Sementara
Sementara gangguan ini terjadi, Microsoft tetap berkomitmen untuk memperbaiki situasi dan memastikan bahwa layanan kembali normal secepat mungkin. Kejadian ini membuka diskusi lebih luas mengenai pentingnya investasi dalam infrastruktur digital yang lebih kuat dan tangguh. Cybersecurity, manajemen infrastruktur logistik, dan alternatif jalur komunikasi menjadi isu yang harus mendapat perhatian lebih.
Dengan adanya langkah-langkah antisipatif dari Microsoft, pengguna lebih diharapkan tetap tenang dan merespons dengan baik terhadap perubahan yang ada. Meskipun keterlambatan akses adalah masalah yang nyata, upaya untuk memperbaiki dan mengalihkan lalu lintas menjadi langkah penting yang menunjukkan ketangguhan Microsoft dalam menghadapi tantangan yang ada.
