Bank Mandiri Salurkan Kredit Prioritas Usai Terima Dana Pemerintah Rp55 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk baru-baru ini menerima suntikan dana dari pemerintah senilai Rp55 triliun. Penempatan dana ini tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 276 Tahun 2025 dan diharapkan dapat memperkuat likuiditas serta kapasitas bank dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor prioritas. Dalam siaran pers yang diadakan di Jakarta, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Mochamad Rizaldi, menyatakan bahwa langkah tersebut mendukung peran Bank Mandiri sebagai agen pembangunan.

Rizaldi menegaskan bahwa penempatan dana ini tidak hanya memperkuat likuiditas, tetapi juga memberikan kapasitas yang lebih besar untuk mendukung sektor-sektor penting, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor produktif lainnya. “Kita ingin meningkatkan daya saing ekspor, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui penyaluran kredit yang lebih luas,” ungkapnya.

Kebijakan penempatan dana ini diharapkan selaras dengan komitmen Bank Mandiri untuk mempercepat fungsi intermediasi serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Rizaldi menambahkan bahwa fokus utama Bank Mandiri kedepannya adalah menjaga pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, dengan tetap memperhatikan kualitas aset dan likuiditas yang optimal.

Dengan basis dana murah serta permodalan yang solid, Bank Mandiri memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan harga dan alokasi portofolio sesuai dengan perubahan kebijakan fiskal dan profil risiko yang terdapat di pasar. Penempatan dana ini juga mencerminkan sinergi antara pemerintah dan Bank Himbara untuk menjaga likuiditas perbankan yang sehat dan mempercepat pembiayaan di sektor riil.

Bank Mandiri berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor strategis, termasuk perkebunan dan ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam dan energi terbarukan, infrastruktur, layanan kesehatan, manufaktur, serta UMKM. Hingga saat ini, bank ini telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp960,2 triliun kepada sektor riil yang berorientasi ekspor dan padat karya, yang mencakup 71,88 persen dari total portofolio pembiayaannya.

Rizaldi menambahkan bahwa Bank Mandiri ingin terus menjadi mitra pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami siap untuk memperluas penyaluran kredit dan membantu memfasilitasi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan perekonomian,” ujarnya.

Penting untuk dicatat bahwa penempatan dana tersebut bukan hanya sebuah dukungan finansial, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menggerakkan roda ekonomi. Pemerintah berharap penyaluran kredit yang lebih besar dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Di sisi lain, keberadaan dana ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi Bank Mandiri untuk mengembangkan produk-produk finansial yang lebih inovatif dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan mengedepankan sektor-sektor yang berpotensi, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk tetap berperan aktif dalam pengembangan ekonomi lokal.

Rizaldi pun menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan tujuan ini. “Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan penyaluran kredit yang tepat sasaran,” jelasnya.

Dengan dukungan dana sebesar Rp55 triliun ini, diharapkan Bank Mandiri dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui peningkatan penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas. Tindakan ini mencerminkan sinergi antara kebijakan pemerintah dan industri perbankan untuk mewujudkan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh bidang perekonomian.

Exit mobile version