Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada hari Selasa, 23 September 2025, dengan penguatan sebesar 0,32 persen ke level 8.065. Kendati adanya aksi jual yang mengemuka, momentum positif ini ditunjukkan oleh 295 saham yang mencatatkan penguatan, sementara 128 saham mengalami penurunan dan 534 lainnya stagnan. Nilai transaksi pada awal perdagangan mencapai Rp776 miliar, dengan volume mencapai 1,42 miliar lembar saham.
Di tengah serangkaian fluktuasi ini, beberapa indeks sektoral mencatatkan pertumbuhan yang baik. Indeks LQ45 terangkat sebesar 0,11 persen ke angka 804,79. Sementara itu, indeks JII mengalami peningkatan 0,60 persen hingga menyentuh 546,87, dan IDX30 mencatatkan kenaikan 0,08 persen ke 422,15. Tak ketinggalan, MNC36 juga melesat dengan pertumbuhan 0,21 persen menuju level 328,04. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh sektor keuangan, infrastruktur, dan konsumer nonsiklikal, sementara sektor transportasi, industri, teknologi, dan kesehatan mengalami penurunan.
Sektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan IHSG pada hari ini didorong oleh aksi beli yang meningkat di sejumlah saham unggulan, di mana PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) memimpin sebagai top gainers dengan lonjakan harga mencapai 25,00 persen ke Rp3.600. Di tempat kedua, saham PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) juga naik sebesar 25,00 persen ke angka Rp675, sedangkan PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) melesat 24,88 persen ke Rp2.510. Lonjakan tersebut menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap saham-saham ini, sejalan dengan tren positif yang berkembang di pasar.
Namun, tidak semua saham mengalami nasib baik. Terdapat sejumlah saham yang masuk dalam kategori top losers. Di antaranya adalah PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) yang mengalami penurunan 8,54 persen ke harga Rp2.250. Selain itu, PT Tunas Alfin Tbk (TALF) juga mengalami penurunan sebesar 7,35 persen menjadi Rp630, sementara PT Panca Anugerah Tbk (MGLV) melemah 7,18 persen ke level Rp840. Penurunan ini mencerminkan adanya aksi jual yang dilakukan oleh investor.
Sektor-sektor yang mendominasi penguatan di pasar juga menunjukkan potensi pertumbuhan yang positif. Misalnya, sektor keuangan yang mendapatkan dukungan dari beberapa bank besar, sektor infrastruktur yang dipengaruhi oleh proyek pemerintah yang tengah berjalan, serta konsumer nonsiklikal yang diuntungkan oleh tren belanja masyarakat yang meningkat. Meskipun ada tekanan di sektor teknologi dan kesehatan, secara keseluruhan, pasar domestik masih memiliki banyak peluang bagi para investor.
Dengan nilai transaksi yang mencapai Rp776 miliar, hari ini menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi dari peserta pasar. Volume perdagangan yang mencapai 1,42 miliar lembar saham juga menandakan minat yang kuat dari investor untuk melakukan transaksi. Tindakan ini diharapkan dapat menjaga momentum positif yang telah terbentuk dalam beberapa waktu terakhir.
Pengamatan terhadap pergerakan pasar selanjutnya akan sangat penting untuk menjaga kestabilan dan mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan berita ekonomi dan perkembangan yang dapat mempengaruhi pasar, termasuk kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia serta kondisi ekonomi global yang dapat berdampak langsung pada bursa saham Indonesia.
Hari ini juga menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk memperhatikan saham-saham dengan potensi kenaikan yang signifikan. Dengan majunya teknologi informasi, akses terhadap informasi pasar semakin mudah, sehingga investor dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam berinvestasi.
Pasar saham Indonesia tampak kuat dengan menunjukkan indikator positif, dan hari ini menjadi salah satu hari yang mencerminkan optimism yang berkembang di kalangan para pelaku pasar. Meskipun ada tantangan, semangat dan potensi pertumbuhan tetap menjadi pendorong utama bagi IHSG dan sektor-sektor lainnya di bursa saham.