Fokus di Pasar Asia Tenggara, Soonshot Hadirkan Model Direct-to-Fan dengan AI

Konsumsi konten digital melalui perangkat mobile di Asia Tenggara terus meningkat, mengubah cara pelaku industri hiburan berinteraksi dengan pengguna. Soonshot, platform inovatif yang meluncurkan K-drama pendek dengan dukungan teknologi AI, berfokus pada pasar Asia Tenggara, dan khususnya Indonesia, untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan model direct-to-fan.

Soonshot merupakan platform pertama yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memberikan pengalaman menonton yang lebih personal. Didirikan oleh Lee Kyung-kyu, seorang komedian dan veteran penyiaran asal Korea Selatan, Soonshot berkolaborasi dengan BytePlus. Teknologi ini memungkinkan rekomendasi konten secara real-time, streaming cepat melalui jaringan CDN global, dan analitik yang dapat disesuaikan dengan respons penonton. Dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah peluncuran, Soonshot berhasil menarik 110.000 pengguna yang rata-rata menghabiskan 22 menit untuk menonton di platform tersebut.

Salah satu langkah strategis Soonshot adalah menargetkan Indonesia sebagai pasar utama di Asia Tenggara. Survei terhadap 1.109 responden menunjukkan bahwa 72 persen pengguna digital lebih memilih film atau serial TV Korea, menunjukkan tingginya ketertarikan dan keterlibatan pengguna dengan konten dari negara tersebut. Erica Park, CEO ADG Company, menegaskan bahwa “Soonshot menghadirkan sentuhan emosional khas K-drama dalam format singkat.” Ia menambahkan bahwa platform ini ingin menghadirkan nuansa autentik Korea yang didukung oleh teknologi canggih.

Soonshot juga dikenal dengan pendekatan direct-to-fan, di mana mereka tidak hanya menyediakan konten namun juga membangun komunitas penggemar. “Kami memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang melalui fandom dan penciptaan IP, bukan sekadar keuntungan cepat,” ungkap Park. Hal ini memungkinkan pengguna untuk berdiskusi dan berinteraksi lebih mendalam tentang budaya di balik konten yang mereka nikmati.

Selain itu, Soonshot berkomitmen untuk merilis 100 judul orisinal hingga tahun 2026 dan mengembangkan ekosistem gaya hidup K-culture, termasuk konten eksklusif, komunitas penggemar, dan merchandise. Strategi ini menunjukkan bagaimana integrasi teknologi AI dan model direct-to-fan dapat menciptakan peluang baru di industri hiburan.

Saat ini, trend konsumsi konten digital di Asia Tenggara tidak hanya berkaitan dengan kualitas konten, tetapi juga bagaimana platform dapat berinteraksi langsung dengan penggemar. Dengan pendekatan baru seperti yang diusung Soonshot, diharapkan dapat menciptakan sinergi baru bagi penggemar K-drama di seluruh dunia, terutama di kawasan yang berkembang pesat seperti Asia Tenggara.

Industri hiburan di kawasan ini kian hari semakin dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Soonshot dengan langkahnya untuk menggabungkan teknologi AI dalam strategi distribusi konten, dapat menciptakan pengalaman menonton yang lebih relevan dan interaktif bagi penonton. Hal ini tentunya memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pengguna yang menginginkan lebih dari sekedar menonton, tetapi juga keterlibatan aktif dengan konten yang mereka pilih.

Dengan demikian, Soonshot tidak hanya berfokus pada distribusi konten, tetapi juga menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara pengguna, kreator, dan industri hiburan secara keseluruhan. Melalui inovasi yang terus dilakukan, Soonshot berpotensi menjadi salah satu pelopor dalam industri hiburan digital di Asia Tenggara.

Exit mobile version