BFI Finance (BFIN) Proyeksikan Pembiayaan Mobil Bekas Masih Cerah di 2025

PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) menunjukkan optimisme yang kuat seiring dengan proyeksi cerah untuk pembiayaan mobil bekas. Hingga Juni 2025, perusahaan mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan dikelola sebesar 35,1% secara tahunan. Menurut Nana Indrayana, Dealer Financing Car Head BFI Finance, meski tantangan dari industri otomotif seperti persaingan dengan mobil baru, terutama dari merek asal China dan kendaraan listrik (EV), tetap ada, permintaan untuk mobil bekas masih tinggi di pasar.

Dalam wawancara, Nana menjelaskan bahwa perusahaan telah lebih dari 25 tahun melayani pembiayaan mobil bekas di Indonesia, bekerja sama dengan berbagai dealer dan showroom. "Kami optimis prospek ke depannya tetap baik karena minat masyarakat untuk membeli mobil bekas masih tinggi," tuturnya. Data yang ada menunjukkan bahwa tren ini masih berlanjut, didorong oleh preferensi masyarakat yang lebih memilih kendaraan bekas yang lebih terjangkau.

Namun, tantangan yang dihadapi BFI Finance cukup signifikan. Persaingan dari mobil baru dan penawaran menarik dari merek-merek baru, termasuk mobil listrik, telah mempengaruhi permintaan mobil bekas. "Kami harus menghadapi risiko penurunan harga jual dan kualitas portofolio pembiayaan yang dapat berpengaruh pada kinerja kami," kata Nana.

Untuk menjawab tantangan ini, BFI Finance menerapkan sejumlah strategi bisnis yang bertujuan untuk memperkuat posisi di pasar. Perusahaan fokus pada valuasi yang tepat dan penentuan target pasar yang sesuai. Salah satu langkahnya adalah meningkatkan layanan kepada konsumen melalui kemudahan dan kecepatan proses. "Kami juga menghadirkan berbagai promo menarik untuk mendorong pembiayaan kendaraan bekas," imbuhnya.

Strategi Pemasaran yang Proaktif

Sebagai bagian dari inovasi, BFI Finance terus memperkuat kerja sama dengan mitra bisnis, termasuk showroom dan dealer. Kolaborasi erat ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan mempercepat proses pembiayaan. Selain itu, pengembangan showroom baru di berbagai kota besar di Indonesia menjadi salah satu inisiatif utama yang diambil. Hal ini diyakini dapat membantu pelanggan mendapatkan akses yang lebih baik dan menyediakan pengalaman yang lebih memuaskan dalam memilih kendaraan.

Mengantisipasi Risiko

Menghadapi berbagai tantangan, BFI Finance juga mengimplementasikan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit. Perusahaan memastikan bahwa semua proses kredit dilakukan dengan sangat selektif untuk menjaga kesehatan portofolio pembiayaannya. Ini termasuk peningkatan dalam proses evaluasi risiko dan analisis kredit untuk mencegah penurunan kualitas.

Kesimpulan Upaya Strategis

Dengan semua langkah ini, BFI Finance berusaha untuk menunjukkan ketahanan di tengah persaingan yang semakin ketat. Meskipun ada tantangan dari mobil baru dan mobil listrik yang mulai mendominasi pasar, minat masyarakat yang tinggi terhadap mobil bekas memberikan harapan bagi pertumbuhan segmen ini.

Dalam jangka panjang, BFI Finance berkomitmen untuk terus beradaptasi dan meningkatkan layanan dengan fokus pada kebutuhan pelanggan serta perubahan pasar. Upaya ini, jika dilakukan dengan benar, dapat menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan bagi perusahaan dan memperkuat posisinya di industri pembiayaan kendaraan, khususnya mobil bekas.

Dengan demikian, BFI Finance siap menghadapi masa depan dengan optimisme, berkomitmen untuk tetap menjadi salah satu pelaku utama dalam industri pembiayaan mobil bekas di Indonesia.

Exit mobile version