Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) pada September 2025, mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT). Masyarakat yang menjadi penerima manfaat dapat mengecek status pencairan melalui situs resmi http://cekbansos.kemensos.go.id. Dengan sistem yang ditingkatkan, Kemensos kini mengandalkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dalam menentukan penerima bansos.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa program ini telah memasuki triwulan ketiga. “Penyaluran bansos kita akan memasuki triwulan ke-3 dengan menggunakan DTSEN terbaru hasil verifikasi, validasi yang dilakukan oleh BPS,” jelasnya dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Saat ini, penerima BPNT akan mendapatkan Rp200.000 per bulan, dengan pencairan dilakukan untuk tiga bulan sekaligus. Ini berarti setiap keluarga yang berhak akan menerima total Rp600.000. Sedangkan untuk PKH, besarannya beragam tergantung pada kategori penerima, bisa mencapai Rp900 ribu hingga Rp3 juta per tahun. Bansos ini ditujukan untuk meringankan beban ekonomi keluarga, khususnya masyarakat miskin dan rentan.
Pencairan tahap ketiga untuk bansos PKH dan BPNT berlangsung dari Juli hingga September 2025. Dalam rangka transparansi, Kemensos telah menyediakan panduan langkah-langkah bagi masyarakat untuk mengecek status penerima. Prosesnya meliputi:
1. Mengakses laman http://cekbansos.kemensos.go.id
2. Mengisi data wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan sesuai KTP
3. Memasukkan nama sesuai KTP
4. Mengisi kode captcha yang muncul di layar
5. Mengklik tombol “Cari Data”
Setelah mengisi informasi yang diperlukan, sistem Cek Bansos Kemensos akan menunjukkan apakah nama tersebut terdaftar sebagai penerima manfaat. Meski kemudahan ini disediakan, Kemensos juga menghimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap oknum yang menawarkan jasa pengecekan dengan imbalan biaya. Proses pengecekan seharusnya gratis dan hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos.
Bansos PKH khusus menyasar kelompok rentan, termasuk ibu hamil, anak sekolah, lansia, dan penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mendukung kelompok yang paling membutuhkan, melalui penyaluran bantuan yang tepat. Sementara itu, BPNT menyediakan saldo elektronik senilai Rp200.000 tiap bulannya yang dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok, tentunya sangat membantu bagi keluarga kurang mampu.
Kemensos terus berusaha meningkatkan kualitas penyaluran bansos, termasuk dalam hal transparansi dan keamanan informasi. Data terbaru yang digunakan dalam program ini diharapkan bisa lebih akurat dan sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini. Dengan adanya upaya ini, pemerintah berupaya memberikan bantuan secara tepat waktu dan mengurangi keluhan di kalangan masyarakat terkait dengan kesulitan ekonomi yang mereka hadapi.
Sebagai catatan tambahan, masyarakat yang ingin mengakses informasi lebih lanjut mengenai bansos PKH dan BPNT dapat memanfaatkan berbagai saluran komunikasi resmi, termasuk layanan informasi yang disediakan oleh Kemensos. Adalah penting bagi penerima manfaat untuk tetap waspada terhadap informasi yang beredar dan hanya mengikuti prosedur resmi yang telah ditetapkan.
