Shell Indonesia menegaskan bahwa keputusan untuk melepas bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanah Air tidak terkait dengan semakin santernya isu tentang kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) yang ramai diperbincangkan masyarakat. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, mengungkapkan bahwa proses pengalihan saham SPBU kepada konsorsium Citadel-Sefas tetap berlangsung sesuai rencana yang telah ditetapkan.
Tidak ada pengaruh negatif terhadap proses pengalihan kepemilikan tersebut, dan semua pihak yang terlibat tetap berkomitmen untuk menjalankan kesepakatan tersebut. “Tidak terdapat dampak pada proses pengalihan kepemilikan bisnis SPBU Shell di Indonesia. Semua pihak tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut,” tegas Susi dalam pernyataannya kepada media pada Minggu (28/9/2025).
Proses Pengalihan dan Kegiatan Operasional
Susi melanjutkan bahwa pengalihan kepemilikan mencakup jaringan SPBU Shell serta kegiatan pasokan dan distribusi BBM. Namun, bisnis pelumas Shell akan tetap beroperasi dan berkembang di Indonesia. Penting untuk dicatat bahwa sesudah proses pengalihan selesai, merek Shell akan tetap ada di pasar dan produk BBM berkualitas akan terus tersedia bagi pelanggan.
“Setelah proses pengalihan selesai, merek Shell akan tetap hadir di Indonesia. Produk BBM tetap dipasok melalui Shell sehingga pelanggan masih bisa mengakses BBM berkualitas,” tambahnya. Shell juga menegaskan bahwa selama masa transisi ini, operasional SPBU akan tetap berjalan normal dan pasokan BBM tidak akan terganggu.
Pengguna tidak perlu khawatir dengan kelangkaan BBM di SPBU Shell, karena operasional tetap berjalan tanpa hambatan. “Shell telah menyetujui pengalihan kepemilikan bisnis SPBU di Indonesia, merek Shell dan produk BBM berkualitas tetap tersedia untuk pelanggan,” ujar Susi, menegaskan kembali komitmen perusahaan akan ketersediaan produk.
Strategi Global Shell
Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini merupakan bagian dari strategi global Shell untuk melakukan transformasi portofolio, sejalan dengan komitmen yang diangkat pada Capital Markets Day Shell. Shell berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar serta dinamika industri energi global yang sedang berubah.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Shell Indonesia, yang sepenuhnya dimiliki oleh Shell plc, telah sepakat untuk mengalihkan kepemilikan bisnis SPBU kepada perusahaan joint venture antara Sefas Group dan Citadel Pacific Limited. Langkah ini mencerminkan perubahan dalam strategi bisnis perusahaan yang berorientasi pada masa depan.
Imbas Terhadap Konsumen dan Regenerasi Energi
Dengan adanya pengalihan ini, konsumen diharapkan tetap mendapatkan layanan dan produk BBM yang handal. Shell berkomitmen untuk menjaga standar kualitas dan meningkatkan layanan bagi pelanggan. Pengalihan kepemilikan juga diharapkan dapat memudahkan regenerasi energi dan inovasi dalam penyediaan energi bersih, sejalan dengan tren global ke arah lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Menjelang akhir tulisan ini, penting untuk mencatat bahwa meskipun isu kelangkaan BBM menjadi perbincangan hangat, Shell Indonesia memohon agar masyarakat tenang dan tetap percaya pada sistem yang ada. Semua langkah strategis diambil demi memastikan kelancaran pasokan energi dan layanan terbaik kepada konsumen di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, Shell akan terus memberikan pembaruan terkait proses transisi dan langkah-langkah yang diambil untuk memastikan bahwa konsumen tidak merasakan dampak negatif selama masa perubahan ini. Sebagai bagian dari industri energi yang bertanggung jawab, Shell berpegang pada prinsip keberlanjutan dan keselamatan aplikasi energi di Indonesia.
Src: https://www.beritasatu.com/ekonomi/2926434/shell-tegaskan-pelepasan-spbu-tak-terkait-stok-bbm-kosong?page=all
