Kesepakatan strategis antara Indonesia dan Freeport menjadi sorotan utama setelah CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa selain melepas 12 persen saham secara gratis, Freeport juga berkomitmen untuk membangun dua sekolah dan rumah sakit di Papua. Langkah ini tidak hanya mempertimbangkan aspek bisnis, tetapi juga tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam mendukung pendidikan dan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.
Rosan Roeslani menyebutkan bahwa pengembangan fasilitas pendidikan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sebagai bentuk kolaborasi yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah. "Alhamdulillah kita negosiasi dan mereka tambahkan juga kita minta untuk bangun dua sekolah terutama yang berhubungan dengan STEM atas arahan langsung dari Bapak Presiden," kata Rosan saat konferensi pers pada Rabu, 1 Oktober 2025. Rencana pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Papua yang masih menghadapi berbagai tantangan.
Pentingnya Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan yang berkualitas dan fasilitas kesehatan yang memadai merupakan faktor krusial dalam pengembangan suatu daerah. Dalam konteks Papua, di mana akses dan kualitas pendidikan serta layanan kesehatan masih terbatas, investasi Freeport ini bisa memberikan dampak positif yang signifikan. Sekolah yang dibangun akan memberikan kesempatan lebih baik dalam pendidikan, sehingga anak-anak di Papua memiliki peluang yang lebih besar untuk meraih cita-cita.
Di samping itu, pembangunan rumah sakit juga sangat penting untuk mendukung kesehatan masyarakat. Dengan fasilitas medis yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi angka kematian dan meningkatkan kesehatan umum warga Papua. Rosan menegaskan pentingnya kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui proyek ini.
Proses Negosiasi yang Panjang
Rosan menambahkan bahwa semua poin penting dalam negosiasi telah sepakat, dan kini fokus beralih ke penyelesaian proses administrasi. "InsyaAllah secepatnya, ini kan lagi proses administrasinya saja tetapi kita sudah agree terhadap semua poin-poinnya," katanya. Proses penandatanganan kesepakatan diharapkan dapat dilakukan segera setelah administrasi selesai, menandakan langkah nyata dari kesepakatan yang telah dicapai.
Kesepakatan ini muncul setelah proses negosiasi yang intensif antara pemerintah Indonesia dan pihak Freeport. Memberikan 12 persen saham tanpa pembayaran adalah hasil dari negosiasi yang dilakukan secara optimal, mencerminkan win-win solution dalam hubungan bilateral antara perusahaan dan pemerintah.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Selain dampak positif dalam bidang pendidikan dan kesehatan, kesepakatan ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi Freeport di pasar serta memberikan keuntungan jangka panjang bagi pemerintah dan masyarakat. Inisiatif ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan investasi asing sekaligus memastikan bahwa hasil sumber daya alam dikelola untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
Investasi dalam infrastruktur pendidikan dan kesehatan ini, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi model kolaborasi yang baik antara sektor swasta dan pemerintah. Melalui peningkatan kualitas hidup, diharapkan dapat mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang selama ini terjadi di Papua.
Dengan langkah ini, Freeport tidak sekadar berfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga berperan aktif dalam upaya pembangunan sosial. Kesadaran akan tanggung jawab sosial diharapkan akan semakin meningkat di kalangan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia.
Masyarakat Papua, yang selama ini kurang mendapat perhatian, kini diharapkan merasakan dampak nyata dari kesepakatan ini. Jika rencana pembangunan sekolah dan rumah sakit dapat terlaksana dengan baik, akan ada perubahan signifikan dalam kualitas hidup masyarakat setempat, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah.
Source: www.inews.id
