Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) untuk membahas strategi peningkatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Pertemuan ini melibatkan penguatan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bertujuan untuk mempercepat akses masyarakat terhadap program pembiayaan perumahan.
Dalam situasi ini, Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menekankan pentingnya meningkatkan sosialisasi terkait program pembiayaan perumahan. Menurut Hery, "kunci di sini bukan hanya menyalurkan, tapi juga bagaimana kita melakukan sosialisasi.” Hal ini menunjukkan komitmen BRI untuk tidak hanya berfokus pada penyaluran kredit tetapi juga memastikan bahwa masyarakat memahami instrumen yang tersedia untuk mereka.
Maruarar juga menyampaikan keyakinannya bahwa BRI memiliki kapasitas besar dalam pembiayaan perumahan, berkat pengalaman bertahun-tahun menyalurkan KUR untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Data menunjukkan bahwa BRI adalah bank BUMN yang memiliki peningkatan porsi pembiayaan rumah subsidi terbesar. Hingga Juni 2025, lebih dari 101 ribu penerima manfaat telah menikmati Kredit Pemilikan Rumah Subsidi (KPRS) dari BRI, dengan outstanding mencapai Rp13,79 triliun.
Dari jumlah tersebut, sekitar 97% merupakan outstanding FLPP yang memperoleh kualitas kredit yang tetap terjaga. Dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada level rendah, yakni 1,1%, program ini terbukti efektif dan aman bagi pemberi dana. Keuntungan FLPP juga termasuk suku bunga tetap maksimal 5% dan tenor kredit yang bisa mencapai 20 tahun, membuat program ini semakin menarik bagi masyarakat.
Percepatan penyaluran FLPP dan penguatan KUR Perumahan dinilai dapat membantu pemerintah dalam mencapai target penyediaan rumah layak huni. Dalam konteks ini, Maruarar menambahkan bahwa penting untuk terus mengembangkan dan memperkuat kerjasama antara pemerintah dan lembaga keuangan untuk mendukung pembangunan perumahan di Indonesia.
Keberhasilan BRI dalam menyalurkan KUR selama ini menjadi contoh baik, dan diharapkan dapat diadopsi oleh bank-bank lainnya. Maruarar terus mendorong agar lebih banyak informasi dan edukasi disampaikan kepada masyarakat. Hal ini penting supaya masyarakat lebih paham tentang berbagai pilihan kredit dan fasilitas yang ada untuk pembelian rumah.
Strategi Penyaluran dan Sosialisasi Efektif
Strategi penyaluran yang direncanakan tidak hanya sekadar memfasilitasi pendanaan tetapi juga berupaya menjangkau masyarakat yang belum menyadari adanya program FLPP. Langkah-langkah yang diambil mencakup peningkatan kampanye informasi dan pelatihan untuk petugas yang terlibat dalam penyaluran kredit.
Penguatan sektor perumahan melalui KUR juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan ini, diharapkan lebih banyak masyarakat kelas menengah ke bawah memiliki akses untuk memiliki rumah. Keterlibatan BRI dalam memperkuat KUR di sektor perumahan akan memberikan angin segar bagi program-program pemerintah lainnya yang bertujuan untuk mengatasi masalah perumahan di Tanah Air.
Penutup
Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan lokasi tinggal yang layak, kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan PKP dengan BRI menjadi langkah positif. Melalui kerja sama ini, diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan perumahan yang ada. Pemerintah, melalui inisiatif ini, menunjukkan komitmennya untuk menyediakan rumah yang terjangkau dan layak bagi semua lapisan masyarakat, sehingga menciptakan hunian yang lebih baik di seluruh Indonesia.
Source: finansial.bisnis.com
