Upaya Indonesia menuju energi bersih semakin menunjukkan kemajuan dengan resmi dimulainya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Saguling. Proyek ini, yang menggandeng PLN Indonesia Power dan Indo ACWA Tenaga Saguling, memiliki kapasitas 60 MWac dan berlokasi di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Dengan kehadiran proyek ini, 50.000 rumah tangga diproyeksikan akan mendapatkan pasokan listrik secara lebih andal dan berkelanjutan.
PLTS Terapung Saguling diharapkan dapat menghasilkan lebih dari 130 GWh listrik setiap tahun. Angka tersebut cukup signifikan dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat setempat. Selain itu, proyek ini juga diramalkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 104.000 ton CO₂ per tahun, memberikan dampak positif bagi lingkungan. Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, menyatakan, "Kami menyambut baik kehadiran PLTS Terapung Saguling sebagai solusi nyata untuk kebutuhan energi bersih dan berkelanjutan di wilayah kami."
Proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2020. Dengan masuknya PLTS Terapung Saguling sebagai salah satu proyek strategis, Indonesia mengukuhkan komitmennya untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Bernadus Sudarmanta, Direktur Utama PLN Indonesia Power, menjelaskan, "Proyek ini bukan hanya simbol komitmen kami terhadap transisi energi bersih, tetapi juga bentuk nyata kontribusi kami dalam memperkuat ketahanan energi daerah."
Manfaat bagi Masyarakat dan Lingkungan
Pembangunan PLTS ini akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal, yang tentu saja berkontribusi pada peningkatan perekonomian di sekitar waduk. Dengan lebih banyak lapangan kerja, diharapkan akan terjadi peningkatan standar hidup masyarakat. Selain itu, kehadiran proyek ini juga memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan. Proyek ini, kata Asep Ismail, tidak hanya mendukung target nasional, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Teknologi Ramah Lingkungan
Waduk Saguling dipilih sebagai lokasi proyek karena karakteristik perairannya yang stabil dan luas permukaan yang memadai. Proyek ini memanfaatkan kurang dari 5 persen area waduk, sehingga tidak akan mengganggu fungsi utama waduk sebagai sumber Pembangkitan Listrik Tenaga Air (PLTA) dan irigasi. Dalam implementasinya, PLTS Terapung Saguling akan mengikuti prinsip Environmental and Social Management System (ESMS) sesuai dengan standar internasional.
Teknologi floating PV yang digunakan dalam proyek ini juga memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah pengurangan penguapan air, yang sangat penting di wilayah yang memiliki potensi penguapan tinggi. Selain itu, peningkatan efisiensi panel surya dapat dicapai berkat suhu permukaan yang lebih rendah, yang menjadikan proyek ini semakin ramah lingkungan.
Dukungan untuk Transisi Energi Nasional
Peluncuran PLTS Terapung Saguling merupakan langkah strategis yang mendukung transisi Indonesia dari energi fosil menuju energi terbarukan. Proyek ini akan berkontribusi langsung terhadap pengurangan ketergantungan pada sumber energi konvensional serta mengurangi jejak karbon nasional. Selain itu, proyek ini juga menunjukkan bahwa Indonesia dapat mengembangkan teknologi energi baru dan terbarukan secara simultan dengan kebutuhan pasokan listrik yang terus meningkat.
Dengan komitmen yang kuat dari PLN dan pemangku kepentingan lainnya, PLTS Terapung Saguling diharapkan menjadi model untuk proyek-proyek energi terbarukan di masa depan. Pelaksanaan proyek ini akan terus dipantau untuk memastikan bahwa segala aspek lingkungan dan sosial dipenuhi, menjadikannya sebagai contoh integrasi yang baik antara kebutuhan energi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Sebagai langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau, PLTS Terapung Saguling tidak hanya menjawab kebutuhan energi masyarakat tetapi juga melestarikan lingkungan demi generasi mendatang.
Source: www.medcom.id
