OJK dan Kemenkeu Sepakat Bentuk Tim Lintas Lembaga untuk Perkuat Pasar Modal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah sepakat untuk membentuk tim lintas lembaga yang bertujuan untuk memperkuat tata kelola dan transparansi pasar modal Indonesia. Kesepakatan ini diambil sebagai langkah konkret setelah dialog pasar modal nasional yang berlangsung baru-baru ini. Tim ini akan bekerja untuk mengidentifikasi berbagai isu strategis yang dihadapi oleh para pelaku industri pasar modal.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menekankan pentingnya pembentukan tim ini sebagai upaya untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap pasar modal. “Tidak mungkin semua isu selesai dalam satu kali pertemuan. Oleh karena itu, kami membentuk tim kerja lintas lembaga agar pembahasannya lebih teknis dan berkelanjutan,” ungkap Mahendra dalam dialog tersebut yang diadakan di Gedung Bursa Efek Indonesia.

Dialog ini juga dihadiri oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa serta pejabat Kemenkeu lainnya, termasuk jajaran self regulatory organization (SRO). Tim yang dibentuk akan beranggotakan perwakilan dari Kementerian Keuangan, OJK, dan SRO. Direncanakan, tim ini akan dipimpin oleh Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan, Masyita Crystallin, dengan perwakilan OJK diwakili oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon, Inarno Djajadi.

Mahendra menegaskan bahwa tim ini akan bekerja sama dengan asosiasi pelaku pasar untuk merumuskan langkah-langkah lebih lanjut dalam hal tata kelola dan penguatan kepercayaan investor. Untuk memperkuat pasar modal Indonesia, sinergi antar lembaga serta komitmen terhadap pengelolaan yang baik akan menjadi kunci keberhasilan.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menyatakan optimismenya terhadap perkembangan ekonomi Indonesia ke depan. Ia menegaskan bahwa program ekonomi pemerintah dirancang untuk berkesinambungan, tidak hanya sebagai kebijakan jangka pendek. “Program ekonomi kita tidak boleh one-shot, tetapi harus berjalan terus ke depan. Bila reformasi struktural berjalan dengan baik, ekonomi akan tumbuh dan begitu pula pasar modal,” ujarnya.

Dalam konteks ini, ia menambahkan bahwa pemerintah memiliki ruang fiskal yang cukup untuk mendorong perekonomian jika dibutuhkan, asalkan penggunaannya tepat sasaran. Pernyataan ini menggambarkan komitmen pemerintah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Melalui langkah reformasi yang konsisten dan sinergi antara berbagai lembaga, Purbaya optimis bahwa pasar modal Indonesia akan semakin menarik bagi investor jangka panjang. “Jika fundamental ekonomi kita kuat dan tata kelola pasar modal semakin baik, kepercayaan investor akan meningkat. Itu adalah kuncinya,” tutupnya.

Oleh karena pembentukan tim lintas lembaga ini, diharapkan pasar modal Indonesia akan semakin maju dan bersaing, memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Akhirnya, langkah ini menjadi sinyal positif bagi para pelaku pasar yang mengharapkan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap transaksi yang dilakukan.

Source: www.beritasatu.com

Exit mobile version