Harga Emas Terus Naik: Pembiayaan Emas Jadi Peluang Baru untuk Multifinance?

Harga emas yang terus naik menjadi perhatian banyak pihak, terutama dalam industri multifinance. Momentum ini dianggap sebagai peluang bagi perusahaan pembiayaan untuk memperluas portofolio mereka di tengah tren melemahnya industri otomotif. Dalam beberapa bulan terakhir, harga emas mengalami peningkatan yang signifikan. Misalnya, harga emas Antam tercatat mencapai Rp2.303.000 per gram pada perdagangan terbaru, menunjukkan tren positif yang menarik minat investor.

Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), mengakui bahwa saat ini hanya segelintir perusahaan multifinance yang menawarkan pembiayaan emas. Hal ini disebabkan banyaknya perusahaan yang belum sepenuhnya memahami potensi yang ada dalam segmen ini. “Mungkin belum semuanya sadar akan kesempatan ini. Seiring waktu, kami yakin semakin banyak pemain yang akan terjun ke pembiayaan emas,” jelas Suwandi.

Pembiayaan emas di multifinance berbeda dengan skema di lembaga gadai atau bank syariah. Dalam model ini, emas tidak dijadikan agunan, melainkan nasabah diberikan pembiayaan dengan jaminan seperti BPKB atau aset lain. Setelah mendapatkan pinjaman, nasabah dapat membeli emas yang disimpan di tempat aman seperti custodian. Suwandi menekankan pentingnya pengawasan dalam hal ini, termasuk memiliki juru taksir emas untuk memastikan keaslian produk yang dibeli nasabah.

Dengan potensi yang ada, Suwandi optimis bahwa pembiayaan emas dapat membantu masyarakat dalam mengalihkan konsumsi mereka dari barang-barang yang tidak produktif. Namun, dia mengingatkan bahwa pembiayaan emas tidak akan serta merta menjadi sumber pertumbuhan baru bagi industri multifinance. “Kemungkinan nasabah akan memilih untuk bertransaksi di tempat lain seperti BSI atau Pegadaian, yang telah lama menyediakan layanan serupa,” ungkapnya.

Tren harga emas yang naik juga didorong oleh faktor eksternal. Harga emas di pasar spot saat ini tercatat sebesar USD 3.959,48 per troy ounce, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve dan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven. Penutupan pemerintah AS (shutdown) juga berkontribusi pada ketidakpastian ekonomi yang membuat investor beralih ke emas.

Bagi industri multifinance, langkah untuk mengeksplorasi pembiayaan emas sebaiknya dilakukan dengan pendekatan hati-hati. Selain memiliki juru taksir, perusahaan juga perlu menjalin kerjasama yang baik dengan pemasok emas yang terpercaya. Suwandi memperingatkan agar perusahaan tidak hanya terfokus pada potensi keuntungan, tetapi juga pada penciptaan nilai bagi masyarakat.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kapasitas pembiayaan emas memberikan alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk yang lebih stabil. Meskipun masih dalam tahap awal, jika dikelola dengan baik, pembiayaan emas dapat menjadi bagian penting dari strategi pertumbuhan multifinance di masa mendatang.

Melihat dinamika pasar dan tren harga yang ada, ini adalah saat yang menarik bagi industri multifinance untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai pembiayaan emas. Dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengambil langkah signifikan untuk memperluas layanan mereka dan menarik minat nasabah baru.

Industri ini dituntut untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, dan dengan melihat kebutuhan yang tumbuh di sektor pembiayaan emas, kemungkinan untuk sukses menjadi semakin terbuka.

Source: finansial.bisnis.com

Exit mobile version