Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat menuju level 8.259,08 pada Jumat, 10 Oktober 2025. Meskipun sempat mengalami pelemahan, IHSG menunjukkan dinamika yang menarik jelang akhir pekan. Saat pasar dibuka, IHSG berbalik arah dengan penurunan 0,39 persen ke angka 8.218 dalam waktu satu menit setelah pembukaan.
Dalam transaksi awal, tercatat 255 saham mengalami penguatan, sementara 186 saham melemah dan 515 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp1,1 triliun dengan volume perdagangan mencapai 1,2 miliar lembar saham. Data ini mengindikasikan adanya aktivitas yang cukup signifikan di pasar saham Indonesia.
Kinerja Indeks Sektoral
Mengamati lebih lanjut komposisi indeks sektoral, terlihat bahwa sektor energi mencatatkan kenaikan sebesar 0,52 persen, diikuti oleh sektor konsumer non-siklikal yang naik 0,33 persen. Di sisi lain, sektor keuangan mengalami penurunan 0,90 persen, sementara sektor teknologi mengalami kenaikan yang cukup mengesankan sebesar 0,83 persen.
Dari sepuluh sektor yang tercatat, beberapa sektor lainnya juga menunjukkan performa yang positif. Sektor transportasi misalnya, menguat 0,327 persen, sedangkan sektor kesehatan menguat 0,49 persen. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada ketidakpastian di beberapa sektor lain, minat investor terhadap sektor-sektor tertentu tetap kuat.
Saham-Saham Unggulan dan Penurunan Terparah
Dalam pantauan hari ini, terdapat beberapa saham yang memimpin daftar top gainers. PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) menguat hingga 34,55 persen, mencapai harga Rp148. Diikuti oleh PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) dengan penguatan sebesar 33,74 persen di Rp218, serta PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) yang meroket 30,34 persen ke Rp232.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan yang cukup signifikan. PT Pakuan Tbk (UANG) tergerus hingga 14,39 persen di level Rp4.160, sementara PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) melemah 9,14 persen dengan harga Rp179. Penurunan juga dialami oleh PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang turun 7,56 persen menjadi Rp1.590.
Volatilitas dan Sentimen Pasar
Volatilitas yang terjadi pada pembukaan pasar ini mencerminkan berbagai faktor, termasuk sentimen pasar yang dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan kebijakan dalam negeri. Mengingat pentingnya data dan laporan ekonomi yang akan datang, investor perlu tetap memperhatikan perkembangan yang dapat mempengaruhi kinerja pasar.
Analisis dan Pandangan Ahli
Sebelum pasar dibuka, beberapa analis memprediksi bahwa IHSG akan mengalami fluktuasi dalam beberapa hari mendatang. Menurut riset yang dilansir oleh beberapa lembaga keuangan, pemulihan ekonomi serta kebijakan pemerintah yang pro-investasi diharapkan dapat mendukung pergerakan positif di pasar modal.
"Kita melihat adanya minat yang kuat terhadap sektor-sektor tertentu, dan ini merupakan sinyal positif meskipun ada tekanan dalam sektor lainnya," jelas seorang analis pasar.
Prospek Sebelum Akhir Pekan
Jelang akhir pekan, pergerakan IHSG dapat menjadi barometer bagi investor dalam merencanakan strategi. Sebaiknya, investor tetap berhati-hati dan melakukan analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi, mengingat fluktuasi ini masih dapat terus berlanjut.
Dengan data dan dinamika yang ada, IHSG saat ini menunjukkan potensi untuk kembali bangkit, meskipun belum ada kepastian terkait arah pergerakannya. Keputusan investor untuk masuk atau keluar pasar akan sangat dipengaruhi oleh sentimen dan perkembangan terkini yang terjadi.
Source: www.inews.id