Pertamina Patra Niaga tengah mempersiapkan diri untuk edukasi masyarakat mengenai pemanfaatan bioetanol dalam bahan bakar minyak (BBM) serta memperbaiki layanan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dalam upayanya, perusahaan yang bergerak di sektor layanan publik ini berfokus pada pelaksanaan program pemerintah yang mendorong penggunaan bioetanol hingga 10%. Langkah ini dinilai sejalan dengan era energi hijau yang diusung oleh pemerintahan saat ini dan merupakan bagian dari upaya menuju mandiri energi.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengungkapkan bahwa edukasi kepada masyarakat dan konsumen akan menjadi prioritas seiring dengan perubahan kebijakan terkait BBM. “Kami memahami pentingnya memberikan edukasi kepada publik, dan kami mengajak para pabrikan otomotif, akademisi, serta praktisi untuk bekerja sama dalam hal ini,” ujarnya. Edukasi publik diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bioetanol sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Kerja sama dengan pabrikan otomotif sangat diperlukan, terutama bagi mereka yang sudah mempersiapkan teknologi kendaraan yang kompatibel dengan bioetanol. Pertamina Patra Niaga ingin memastikan bahwa program pemerintah terkait pemanfaatan bioetanol berjalan lancar, dan konsumen dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai manfaat dan penggunaan bioetanol.
Dalam hal memperbaiki layanan SPBU, Pertamina Patra Niaga juga menunjukkan komitmennya. Perbaikan ini meliputi program “retail makeover” yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan serta kepuasan pelanggan. Beberapa langkah yang diambil antara lain adalah peningkatan kualitas fasilitas umum seperti toilet dan mushala, serta memastikan kualitas BBM yang tersedia. “Kami ingin memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” tegas Mars Ega.
Badan Usaha Non-Pertamina juga dilibatkan dalam proses ini, di mana negosiasi dengan pihak swasta sedang berlangsung. Skema kerja sama diharapkan dapat memberi solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak, sambil menghormati prosedur internal masing-masing perusahaan. Dukungan masyarakat juga sangat penting dalam proses transformasi ini, dan Pertamina Patra Niaga terbuka terhadap masukan serta saran dari publik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pencampuran etanol dalam BBM bukanlah hal yang baru dan sudah menjadi praktik umum di berbagai negara maju. “Menggunakan etanol sebagai bahan bakar telah terbukti baik di negara-negara lain. Oleh karena itu, anggapan bahwa etanol tidak baik untuk mesin kendaraan adalah informasi yang tidak benar,” ungkap Bahlil.
Dengan adanya dukungan kuat dari pemerintah dan keterlibatan berbagai pihak, Pertamina Patra Niaga berharap agar edukasi tentang bioetanol dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya memahami manfaatnya tetapi juga menjadi lebih terbuka terhadap penggunaan bahan bakar yang lebih berkelanjutan.
Lebih lanjut, program ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap kebijakan baru serta mendorong transisi menuju energi terbarukan. Pertamina Patra Niaga akan terus berupaya menghadirkan layanan yang lebih baik di SPBU agar setiap konsumen merasa puas dan nyaman saat melakukan pengisian bahan bakar.
Dengan rencana dan program yang solid, Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk tidak hanya menghadirkan bahan bakar berkualitas, tetapi juga memberikan edukasi yang memadai terkait pemanfaatan bioetanol di seluruh Indonesia.
Source: economy.okezone.com
