Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada sesi perdagangan pagi ini, Kamis (16/10/2025), menunjukkan peningkatan signifikan dengan menguat 0,15 persen ke level 8.064. Ini merupakan sebuah pemulihan setelah pada sesi penutupan sebelumnya, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,19 persen di level 8.051. Momen positif ini mencuri perhatian para pelaku pasar, terutama karena meningkatnya aktivitas perdagangan yang tercatat.
Volume perdagangan di pasar saham hari ini mencapai 5,6 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp4,9 triliun. Frekuensi transaksi yang terjadi mencapai 567.000 kali. Kapitalisasi pasar juga menunjukkan angka yang menggembirakan, mencapai Rp15,15 triliun. Di tengah situasi ini, sebanyak 350 saham mengalami kenaikan, sementara 244 saham mengalami penurunan. Ada pula 366 saham lainnya yang stabil dan tidak mengalami perubahan harga.
Sektor-Sektor Pendukung
Kenaikan IHSG didorong oleh sektor energi, yang mencatat pertumbuhan yang signifikan dengan kenaikan hingga 1,34 persen. Sektor non-siklikal juga menunjukkan kinerja yang baik dengan naik 0,48 persen. Sektor siklikal mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen, sedangkan sektor keuangan mengalami sedikit penurunan sebesar 0,10 persen. Sektor infrastruktur mencatat kenaikan 0,39 persen, dan sektor bahan baku turut berkontribusi dengan peningkatan 1,08 persen.
Sektor transportasi dan industri masing-masing mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen dan 1,54 persen, sementara sektor kesehatan lompatan naik hingga 1,76 persen. Namun, tidak semua sektor menunjukkan kinerja yang sama. Sektor properti sedikit melemah, turun 0,11 persen, sementara sektor teknologi mengalami penurunan cukup signifikan dengan penurunan mencapai 1,75 persen.
Top Gainers dan Losers
Pada pagi ini, sejumlah saham juga menunjukkan kinerja luar biasa, dengan Kedaung Indah Can (KICI) menjadi pemimpin top gainers dengan penguatan 34,34 persen. Disusul oleh Guna Timur Raya (TRUK) yang naik 25,00 persen dan Berkah Prima Perkasa (BLUE) yang mencatat kenaikan 24,85 persen.
Di sisi lain, terdapat pula saham-saham yang mengalami penurunan tajam. Dana Brata Luhur (TEBE) mengalami penurunan 14,95 persen, diikuti oleh Pradiksi Gunatama (PGUN) yang melemah 14,94 persen, serta Jhonlin Agro Raya yang turun 14,77 persen.
Analisis Pasar
Dengan jumlah saham yang mengalami kenaikan lebih banyak dibandingkan yang turun, sentimen pasar menunjukkan optimisme. Para analis memprediksi bahwa tren positif ini mungkin akan berlanjut sepanjang sesi perdagangan hari ini, dipicu oleh berita-berita ekonomi dan langkah-langkah strategis dari perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.
Pengamat pasar, Dewi Santika, menyatakan bahwa kondisi ini dapat dilihat sebagai respons positif dari investor setelah melempemnya pasar di sesi sebelumnya. "Meskipun ada beberapa sektor yang mengalami penurunan, secara keseluruhan, transaksi yang dinamis menunjukkan bahwa investor masih optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang," ungkap Dewi.
Kondisi Eksternal dan Lokal
Selain faktor internal, kondisi eksternal seperti perkembangan ekonomi global serta kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral juga turut mempengaruhi jalannya perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Pelaku pasar juga harus memperhatikan potensi krisis global yang dapat memengaruhi arus modal masuk ke Indonesia.
Penting bagi investor untuk tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan investasi. Menganalisa tren yang ada dan mendengarkan rekomendasi dari para analis adalah langkah cerdas agar dapat memanfaatkan momen positif ini dengan maksimal.
Aktivitas perdagangan IHSG yang penuh warna pada pagi ini menunjukkan bahwa pasar tetap beradaptasi dan bergerak sesuai dinamika yang terjadi. Dengan demikian, perkembangan selanjutnya dalam sesi ini dan hari-hari mendatang harus terus diperhatikan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam berinvestasi.
Source: www.inews.id
