BRI Perluas Akses Kredit Program Perumahan Dukung Asta Cita 3 Juta Rumah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung Asta Cita Pemerintah melalui penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pembangunan 3 juta rumah yang telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam kegiatan sosialisasi yang bertema “Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat”, yang berlangsung di Medan, BRI menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat dalam mewujudkan hunian yang layak bagi semua.

Acara yang digelar pada 9 Oktober 2025 itu dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, serta Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution. Dalam sambutannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menekankan bahwa sektor perumahan memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Ia menjelaskan, “Program rumah subsidi ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, menyejahterakan banyak keluarga sekaligus menggerakkan perekonomian.”

Komitmen BRI dalam menyalurkan KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) terlihat dari capaian positifnya, di mana hingga awal September 2025, BRI telah menyalurkan sebanyak 25.080 unit rumah. Jumlah tersebut mencakup 100 persen dari total kuota yang ditetapkan dan menjadikan BRI sebagai bank dengan penyerapan FLPP tertinggi. “Alokasi kuota FLPP BRI pada tahun 2025 juga meningkat signifikan, dari 17.000 unit pada tahun 2024 menjadi 25.000 unit pada tahun 2025, tumbuh sebesar 47 persen tahun-ke-tahun,” tambah Hery.

Sementara itu, Menpera Maruarar Sirait mengapresiasi upaya BRI yang menunjukkan kesiapan dalam mendukung pelaksanaan program perumahan. Ia menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah dan pihak perbankan agar lebih banyak masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan akses ke hunian yang layak. “Ke depan, kami berharap sinergi ini terus diperkuat agar semakin banyak keluarga berpenghasilan rendah memiliki rumah yang terjangkau,” ungkapnya.

Dari sisi perekonomian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan bahwa program 3 juta rumah berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia mencatat bahwa sektor perumahan berkontribusi sekitar dua persen terhadap pertumbuhan ekonomi, sekaligus menyerap tenaga kerja dari berbagai bidang. Statistika menunjukkan bahwa masih terdapat backlog perumahan yang cukup tinggi, khususnya di Sumatera Utara, mencapai lebih dari 900.000 rumah tangga yang belum memiliki tempat tinggal tetap.

Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, juga menyoroti tingginya tingkat backlog di wilayahnya dan mengharapkan tambahan kuota 3 juta rumah dapat mengatasi masalah tersebut. Ia menyatakan, “Masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah layak huni. Tambahan kuota program ini menjadi dorongan besar agar semakin banyak warga Sumut yang bisa menikmati hunian yang layak dan terjangkau.”

BRI, dalam program KPP, tidak hanya fokus pada penyaluran kredit. Melainkan juga memperhatikan sisi supply dengan memberikan dukungan kepada UMKM pengembang, kontraktor, dan penyedia bahan bangunan. Ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menyediakan rumah yang berkualitas. Sementara dari sisi demand, BRI memfasilitasi pembiayaan bagi individu atau perseorangan yang ingin membeli, membangun, atau merenovasi rumah, yang juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat usaha.

Pelaksanaan program perumahan ini menjadi bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045. Melalui semangat gotong royong, diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan yang ada di seluruh Indonesia. Dengan sinergi antara semua pihak, BRI percaya bahwa visi tersebut dapat terwujud, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Melihat kontribusi dan komitmen yang ditunjukkan oleh BRI dalam program 3 juta rumah, diharapkan akan mempercepat penyediaan hunian bagi rakyat dan menciptakan dampak sosial serta ekonomi yang positif di tanah air.

Source: economy.okezone.com

Exit mobile version