Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah mengumumkan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal III 2025 mencapai Rp491,4 triliun. Angka ini mencakup porsi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp212 triliun, yang berkontribusi sekitar 43,1%, sementara investasi domestik bertenaga Rp279,4 triliun atau 55,9%. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa upaya penyempurnaan regulasi dilakukan untuk meningkatkan kepastian bagi para investor.
Porsi investasi yang masuk ke luar Pulau Jawa mencapai 54,1% atau setara Rp265,9 triliun, menunjukkan tren yang positif dalam upaya pemerataan ekonomi. "Kami berharap investasi tidak terpusat di Jawa, tetapi merata di seluruh Indonesia, meskipun Jakarta tetap merupakan lokasi utama," tambah Rosan Roeslani. Hal ini menunjukkan adanya potensi yang besar di luar pulau Jawa dan dukungan pemerintah untuk pengembangan wilayah.
Sektor-sektor Unggulan Investasi
Lima subsektor dengan realisasi investasi tertinggi di kuartal ini adalah sebagai berikut:
- Industri logam dasar dan barang logam bukan mesin dan peralatannya: Rp62 triliun
- Pertambangan: Rp55,9 triliun
- Transportasi, gudang, dan telekomunikasi: Rp52,6 triliun
- Jasa lainnya: Rp44,3 triliun
- Perdagangan dan reparasi: Rp34,5 triliun
Data ini mengindikasikan bahwa sektor industri dan jasa menjadi pendorong utama dalam menarik investasi, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kontribusi Investor Asing
Singapura menjadi negara penyumbang investasi terbesar pada kuartal III dengan total kontribusi mencapai USD3,8 miliar. Negara-negara lain seperti Hongkong, Tiongkok, Malaysia, dan Amerika Serikat juga menyumbang investasi signifikan, menunjukkan bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi menarik bagi investor asing.
Total Investasi dan Serapan Tenaga Kerja
Selama periode Januari hingga September 2025, total investasi yang masuk ke Indonesia telah mencapai Rp1.434,3 triliun, setara dengan 25,8% dari target tahun ini yang sebesar Rp1.905,6 triliun. Dari sisi lapangan pekerjaan, realisasi investasi ini berhasil menyerap 694.478 tenaga kerja, memberikan kontribusi penting terhadap pengurangan tingkat pengangguran di tanah air.
Secara triwulanan, realisasi investasi menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan triwulan I sebesar Rp465,2 triliun, triwulan II Rp477,7 triliun, dan triwulan III Rp491,4 triliun. Pertumbuhan investasi tahun ini tercatat naik sebesar 13,9% dibandingkan tahun sebelumnya, memberikan sinyal positif mengenai pemulihan ekonomi pascapandemi.
Strategi ke Depan
Keberhasilan dalam mencapai angka investasi yang signifikan ini tidak terlepas dari strategi pemerintah yang terus meningkatkan iklim investasi melalui penyempurnaan regulasi dan kebijakan yang kondusif. Melalui upaya ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi magnet investasi bagi tidak hanya negara-negara tetangga, tetapi juga dari seluruh dunia.
Dengan momentum yang ada, pemerintah optimis dapat mewujudkan target investasi sebesar Rp1.905,6 triliun pada tahun 2025. Dengan begitu, perekonomian Indonesia diharapkan dapat tumbuh dengan lebih cepat dan berkelanjutan, meningkatkan daya saing dalam kancah global.
Informasi dan data yang disampaikan menggarisbawahi komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan investasi yang lebih baik, serta perlunya kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Source: ekbis.sindonews.com
