Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin, 20 Oktober 2025. IHSG menguat sebesar 0,92 persen ke level 7.988,45, menunjukkan semangat positif di pasar saham. Data awal menunjukkan, sebanyak 316 saham mengalami penguatan, sedangkan 152 saham mengalami penurunan, dan 488 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi perdagangan saham pada awal sesi telah mencapai Rp1 triliun dengan volume perdagangan sebesar 1,4 miliar lembar saham.
Dari data yang diperoleh, indeks LQ45 juga mengalami kenaikan, menguat 1,06 persen ke level 780,51. Indeks JII berada di posisi 555,26 setelah naik 0,46 persen, sementara indeks MNC36 menguat 1,19 persen dan IDX30 naik 1,23 persen ke level 405,92. Tren kenaikan ini menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor.
Sebagian besar indeks sektoral mengalami penguatan, dengan sektor energi naik 1,11 persen, diikuti sektor keuangan yang naik 0,97 persen. Sektor properti juga menunjukkan performa yang baik dengan kenaikan 0,76 persen. Di sisi lain, sektor konsumer non-siklikal dan konsumer siklikal mengalami penguatan masing-masing sebesar 0,23 persen dan 0,75 persen. Sektor transportasi dan infrastruktur juga mencatatkan kenaikan, masing-masing 0,47 persen dan 0,49 persen. Namun, ada dua sektor yang mengalami penurunan, yaitu teknologi yang terkoreksi 0,26 persen dan bahan baku yang melemah sebesar 0,67 persen.
Dalam laporan lebih mendalam, tiga saham yang menjadi top gainers hari ini adalah PT Ciptadana Asset Management Tbk (XCLQ) yang mengalami lonjakan 29,76 persen dengan harga Rp109. PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) juga mencatat kenaikan signifikan, 24,71 persen ke level Rp1.640, dan PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) yang naik sebesar 21,05 persen hingga menyentuh harga Rp276.
Di sisi lain, daftar top losers diisi oleh PT Indo Premier Investment Management Tbk (XIFE) yang turun 15 persen menjadi Rp85. Kemudian, PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) melemah 15 persen ke harga Rp935, disusul PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) yang mengalami penurunan 14,97 persen di level Rp159.
Tren positif di pasar saham ini dapat dilihat sebagai respons terhadap berbagai faktor yang meningkatkan sentimen investor, meskipun masih ada faktor eksternal yang perlu diperhatikan. Para analis memperkirakan bahwa stabilitas makroekonomi dan kebijakan moneter yang mendukung dapat terus berkontribusi pada penguatan IHSG ke depannya.
Saat ini, investor disarankan untuk tetap memantau perkembangan di sektor-sektor yang menunjukkan potensi pertumbuhan. Dalam iklim pasar yang fluktuatif, penting bagi investor untuk melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Hal ini mengingat informasi pasar yang terus berubah dan dapat mempengaruhi arah pergerakan saham.
Dengan nilai transaksi yang sudah menembus Rp1 triliun di awal perdagangan, hal ini juga menunjukkan adanya likuiditas yang baik di pasar. Investor dapat melihat ini sebagai sinyal positif tentang minat yang kuat terhadap saham-saham yang tercatat di bursa.
Ke depannya, banyak pihak berharap IHSG akan terus menguat dengan kondisi pasar yang mendukung. Investor disarankan untuk terus mengikuti berita dan analisis terkini agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi.
Source: www.inews.id