Platform pembayaran digital Ayoconnect mengumumkan fokusnya pada restrukturisasi internal sebagai respons terhadap dinamika dalam industri teknologi finansial (fintech). Direktur Utama Ayoconnect Group, Chiragh Kirpalani, menjelaskan bahwa perusahaan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap tata kelola dan prosedur operasional. Langkah ini diambil untuk memastikan semua aktivitas bisnis beroperasi berdasarkan prinsip kepatuhan, transparansi, dan tanggung jawab.
Ayoconnect, sebagai Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) Kategori 1, telah menjalin kerja sama dengan 140 klien, termasuk bank-bank besar seperti Bank Mandiri, BRI, dan BSI. Meningkatnya perhatian publik terhadap integritas operasional perusahaan mendorong Ayoconnect untuk memperkuat posisi dan tata kelolanya. “Kami berada pada tahap penting menuju kematangan organisasi,” lanjut Chiragh, menambahkan perlunya struktur manajemen yang kokoh dan transparan guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Dalam upayanya untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik, Ayoconnect baru-baru ini menunjuk Faisal Rachman sebagai Special Advisor bagi CEO. Faisal, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di industri keuangan, diharapkan dapat membawa perspektif segar dan keahlian baru ke dalam perusahaan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Direktur di TASPEN dan aktif di berbagai organisasi keuangan.
Penunjukan Faisal tidak hanya mendapatkan dukungan dari Dewan Komisaris, tetapi juga dari pemegang saham utama seperti Ilham Habibie dan Mandiri Capital. Mereka percaya bahwa transformasi ini akan membantu Ayoconnect memulihkan kepercayaan publik dan menyiapkan perusahaan untuk memasuki dekade kedua dengan lebih kuat.
“Kami berkomitmen pada keberlanjutan dan kredibilitas Ayoconnect di tengah tantangan industri,” ungkap Chiragh. Hal ini mencerminkan keseriusan perusahaan dalam menghadapi kompetisi dan meningkatkan kapabilitasnya di pasar yang semakin ketat.
Faisal Rachman juga mengekspresikan komitmennya untuk membimbing Ayoconnect selama masa transisi ini. Ia percaya bahwa manajemen yang ada memiliki semangat pembelajaran serta komitmen terhadap integritas, yang sangat penting dalam mengembangkan posisi perusahaan di industri fintech Indonesia. “Dengan tata kelola yang lebih baik dan kemitraan yang kuat dengan regulator dan lembaga keuangan, Ayoconnect bisa terus berkontribusi positif bagi ekosistem pembayaran,” ujarnya menambahkan.
Tantangan dalam industri fintech semakin meningkat, di tengah persaingan yang kian ketat dan perubahan regulasi yang terus berlangsung. Dalam konteks ini, langkah Ayoconnect untuk memperkuat restrukturisasi internal dianggap sebagai langkah strategis. Dengan melakukan peninjauan terhadap prosedur operasional dan menambah kekuatan manajemen, perusahaan berupaya untuk lebih siap dalam menghadapi pergeseran pasar dan harapan konsumen.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri fintech di Indonesia menunjukkan pertumbuhan pesat, namun juga diwarnai dengan tantangan-tantangan baru. Kepercayaan konsumen menjadi salah satu aspek kunci bagi perusahaan-perusahaan dalam sektor ini. Ayoconnect berusaha untuk membangun reputasi dan kredibilitas yang lebih baik di mata publik dengan memprioritaskan transparansi dan tata kelola yang baik.
Melihat ke depan, Ayoconnect tampak berkomitmen untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada dan siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan fintech lainnya. Dengan langkah-langkah restrukturisasi dan penunjukan Sosok berpengalaman seperti Faisal Rachman, bisnis ini berharap dapat memperkuat posisinya dan terus berkontribusi dalam perkembangan ekosistem keuangan digital Indonesia. Ini menjadi langkah penting bagi Ayoconnect untuk menjalani dekade kedua operasionalnya dengan lebih optimis dan siap menghadapi segala tantangan yang ada.
Source: finansial.bisnis.com
