Sebaran Radioaktif Cesium-137 Melalui Udara di Cikande Menurun Signifikan

Satuan Tugas Penanganan Cesium-137 mengumumkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif di wilayah Cikande. Hal ini terungkap dari pemeriksaan sebanyak 36.769 kendaraan menggunakan perangkat Radiation Portal Monitoring (RPM). Sebagaimana dinyatakan oleh Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, sejak tanggal 17 Oktober 2025, tidak ada kendaraan yang kembali terdeteksi mengandung Cesium-137.

Pemeriksaan ini dua kali lebih intensif, menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya mitigasi dan penanganan kontaminasi. Sani menyebutkan bahwa penurunan tingkat penyebaran radioaktif ini menandakan keberhasilan langkah-langkah yang telah diambil, dan menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam penanganan isu ini.

Selain itu, sebanyak 22 pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande juga berhasil didekontaminasi. Proses pembersihan dilakukan oleh tim yang terdiri dari Nubika Zeni TNI-AD serta KBRN Gegana Brimob Polri. Ridho Sani menegaskan bahwa semua langkah dekontaminasi mengikuti protokol keamanan radiasi yang ketat, yang diawasi oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten.

Meski sejumlah lokasi telah berhasil didekontaminasi, proses pembersihan terhadap lingkungan warga masih terus berlangsung. Dari 12 lokasi yang masuk dalam kategori zona merah, lima di antaranya telah dinyatakan aman. Saat ini, tujuh lokasi lainnya masih dalam tahap pembersihan intensif untuk memastikan keselamatan warga.

Dalam upaya mendukung proses ini, petugas juga telah berhasil melakukan dekontaminasi material yang berpotensi mengandung radioaktivitas. Total material yang dipindahkan dari area pabrik dan zona merah mencapai 275,87 kubik, yang setara dengan 558,8 ton. Ridho menekankan bahwa keseriusan pemerintah dalam menangani kontaminasi ini sangat terlihat dan setiap langkah diambil dengan komitmen untuk melindungi kesehatan dan keselamatan publik.

Bagi masyarakat di sekitar Cikande, terdapat langkah-langkah tambahan untuk memastikan kesehatan mereka. Pemerintah setempat telah melakukan cek kesehatan bagi warga yang terdampak kontaminasi Cesium-137. Upaya ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan memastikan bahwa dampak kesehatan akibat penyebaran material radioaktif dapat diminimalisir.

Pengawasan dan pengendalian limbah radioaktif menjadi fokus utama, terutama untuk wilayah yang teridentifikasi sebagai zona merah. Pihak berwenang terus memantau dan memastikan bahwa setiap langkah pengendalian diambil secara transparan dan akuntabel. Keberhasilan dalam penanganan kontaminasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan mereka.

Komitmen pemerintah dan kerja sama semua pihak, termasuk warga dan berbagai lembaga, sangat penting untuk mendukung kelancaran proses dekontaminasi. Ridho mengapresiasi dukungan tersebut dan menyatakan bahwa sinergi menjadi kunci bagi keberhasilan dalam menangani isu berbahaya seperti kontaminasi radioaktif.

Dengan penurunan sebaran radioaktif yang signifikan, harapan masyarakat Cikande untuk lingkungan yang lebih aman semakin besar. Upaya bersama ini diharapkan terus berlangsung hingga seluruh area yang terkontaminasi dapat dinyatakan aman dan terbebas dari risiko paparan radioaktif.

Source: www.beritasatu.com

Exit mobile version