Aqsa Working Group (AWG) dengan resmi meluncurkan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 pada 1 November. Tahun ini, BSP mengusung tema “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.” Acara ini berlangsung di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, menandai dimulainya serangkaian kegiatan solidaritas yang diadakan sepanjang bulan November di seluruh Indonesia.
BSP 2025 adalah bentuk nyata komitmen bangsa Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta pembebasan Masjid Al-Aqsa dari cengkeraman penjajahan Zionis Israel. Ketua Presidium AWG, Muhammad Anshorullah, menegaskan pentingnya bulan November dalam sejarah perjuangan umat Palestina. Bulan ini mencatat beberapa peristiwa penting, termasuk Deklarasi Balfour pada 1917 dan deklarasi kemerdekaan Palestina di Aljazair pada 1988.
Anshorullah juga menyatakan bahwa tujuan BSP bukan hanya sebagai ritual tahunan, melainkan sebagai panggilan sejarah untuk meningkatkan kesadaran terhadap perlawanan terhadap penjajahan yang masih berlangsung saat ini. Kegiatan BSP menurutnya sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 dan menjadi penguat dukungan politik serta kemanusiaan bagi Palestina.
“BSP tahun ini dilaksanakan di tengah genosida Zionis Israel yang masih berlangsung di Gaza. Gencatan senjata yang telah ditandatangani tidak menghentikan blokade dan bombardir terhadap Gaza,” ujarnya. Ia menekankan bahwa BSP adalah kampanye moral dan politik sebagai bentuk perlawanan terhadap kejahatan yang terus terjadi.
AWG juga berupaya memperkuat solidaritas global masyarakat sipil dunia terhadap Palestina melalui BSP 2025. Tema tahun ini meminta dunia, khususnya Indonesia, untuk bersama-sama membangun kembali Gaza yang hancur karena kezaliman.
Menggarisbawahi komitmen tersebut, AWG bersama Maemuna Center Indonesia, yang merupakan sayap perempuan AWG, berencana membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza. Rencana ini telah mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia, sebagai simbol kontribusi bagi rakyat Palestina dan penguatan persaudaraan antara kedua bangsa.
Acara pembukaan BSP 2025 dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta, serta berbagai aktivis dan tokoh kemanusiaan. Kehadiran mereka menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah konsensus moral seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menjelaskan bahwa Bulan Solidaritas Palestina bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah manifestasi cinta dan komitmen bangsa Indonesia terhadap Palestina. “Setiap doa, langkah, dan kegiatan dalam BSP adalah pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan rakyat Palestina,” kata Nur Hadis.
Rangkaian kegiatan BSP 2025 akan meliputi berbagai kegiatan yang menggugah kesadaran publik, antara lain:
1. Daurah Baitul Maqdis bersama Syekh Prof. Dr. Abd Fattah El-Awaisi di Semarang
2. Pengibaran Bendera Palestina dan Indonesia di 23 gunung di seluruh Indonesia
3. Expo Palestina dan Bedah Buku di Taman Ismail Marzuki (TIM)
4. Festival Baitul Maqdis
5. Solidarity Run, Konvoi, dan Gowes Cinta Al-Aqsa
6. Kuliah umum dan talkshow
7. Apel relawan untuk Palestina
Seluruh aktivitas ini melibatkan jaringan AWG dari Sabang hingga Merauke, bersama masjid, pesantren, kampus, dan komunitas kemanusiaan. Kegiatan ini diharapkan bisa menyentuh kesadaran kolektif umat manusia untuk berjuang melawan penjajahan.
Melalui BSP 2025, AWG menyerukan agar masyarakat tidak berpaling dari penderitaan yang terjadi di Gaza. BSP diharapkan mampu membangkitkan solidaritas global, menegakkan keadilan, dan bersama membangun kembali Gaza dengan semangat kebersamaan.
Source: www.medcom.id
