Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2025 dapat mencapai lebih dari 5,5 persen. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Bank Indonesia, Purbaya menjelaskan bahwa optimisme ini didasarkan pada berbagai strategi intervensi fiskal yang telah dijalankan pemerintah.
Purbaya mengungkapkan bahwa dua faktor utama yang akan mendukung pertumbuhan tersebut adalah kebijakan alokasi dana sebesar Rp200 triliun ke bank-bank BUMN serta program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan total anggaran mencapai Rp30 triliun. Kebijakan penyaluran dana kepada bank BUMN diyakini telah meningkatkan likuiditas perekonomian, yang terlihat dari pertumbuhan uang primer yang melonjak hingga 13,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Seiring dengan kebijakan tersebut, Purbaya juga menyoroti dampak positif dari stimulus BLT, yang diprediksi akan mulai terasa di tingkat konsumsi masyarakat. “Pentinga bagi perekonomian kita untuk tetap tumbuh, dan saya optimis pertumbuhan di atas 5,5 persen ini bukan sekadar harapan kosong,” ujar Purbaya dengan nada percaya diri.
Momentum pertumbuhan yang positif menjelang akhir tahun ini juga didukung oleh kondisi likuiditas yang terus menguat. Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) tercatat meningkat menjadi 8 persen year on year hingga September 2025, lebih baik dibandingkan pertumbuhan 6,5 persen pada bulan Juni tahun yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi moneter sangat mendukung dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dalam rapat yang diadakan pada 31 Oktober 2025, juga sepakat untuk memperkuat sinergi antar-lembaga, termasuk Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan. Tujuannya adalah untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah tantangan untuk mencapai target pertumbuhan yang ambisius. Purbaya menekankan bahwa koordinasi yang baik antar lembaga sangat penting untuk mendukung pencapaian target ini.
Kepala BPS juga menyampaikan bahwa data terakhir menunjukkan indikator pertumbuhan ekonomi yang positif. Investasi dan konsumsi yang kuat diperkirakan akan menyokong pertumbuhan di kuartal IV, sejalan dengan pemulihan pasar domestik. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemulihan ekonomi melalui berbagai program dukungan, baik di sektor kesehatan maupun ekonomi.
Ketika ditanya mengenai prediksi tantangan yang mungkin dihadapi, Purbaya mengakui bahwa berbagai faktor eksternal, seperti ketidakpastian global, tetap menjadi perhatian. Namun, ia tetap optimis bahwa semua langkah strategis yang diambil akan mampu mendorong pertumbuhan melewati target yang ditetapkan.
“Untuk saya penting, karena kalau di atas 5,5 persen, Presiden Prabowo Subianto mau kasih saya hadiah. Gak tau hadiahnya apa, paling dikasih selamat,” kata Purbaya, menunjukkan sikapnya yang bersahaja namun tetap serius mengenai target tersebut.
Dari sisi pasar tenaga kerja, Purbaya menyampaikan bahwa peningkatan lapangan kerja dan penurunan angka pengangguran juga menjadi fokus penting dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Ia yakin, dengan akumulasi kebijakan yang tepat, Indonesia dapat menghadapi tantangan dan mencapai pertumbuhan yang diharapkan.
Dengan berbagai kebijakan yang tengah dan akan dijalankan, Purbaya mengajak semua pihak untuk saling mendukung agar target ini dapat tercapai. “Kita perlu bersinergi dan bekerja keras agar pertumbuhan ekonomi kita tidak hanya kencang, tetapi juga berkelanjutan,” tutupnya.
Baca selengkapnya di: www.suara.com