Tarif Impor 100 Persen Trump: ‘Numpang Lewat’ untuk Aset Kripto?

Pergerakan pasar aset kripto ditandai dengan fenomena menarik pada kuartal III 2025, terutama pasca keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memberlakukan tarif impor 100 persen untuk produk-produk asal China. Langkah ini awalnya membuat pasar kripto bergejolak. Namun, terlepas dari reaksi awal tersebut, industri aset kripto mampu bertahan dan menunjukkan tren positif dengan kapitalisasi pasar yang meningkat sebesar 16,4 persen menjadi sekitar US$563 miliar (sekitar Rp9.413 triliun) pada periode yang sama. Ini adalah tingkat tertinggi sejak akhir 2021.

Menurut laporan dari Coingecko, pertumbuhan yang signifikan terlihat di sektor Decentralized Exchange (DEX). Kategori ini mengalami peningkatan volume pengguna baru sebesar 490,06 persen dari kuartal sebelumnya. Token HYPE, misalnya, menyumbang hampir 70 persen dari total volume perdagangan di kategori tersebut, mencerminkan antusiasme yang luar biasa dari pengguna baru. Iskandar Mohammad, Head of Product Marketing Pintu, menekankan bahwa tren ini menunjukkan perubahan dalam preferensi pengguna.

Dari sisi pengguna yang sudah ada, transaksi tertinggi muncul dari World Liberty Financial Portfolio dengan peningkatan sebesar 33,73 persen, diikuti oleh stablecoin (+26,26 persen) dan Layer-1 (+21,74 persen) seperti ETH, BTC, dan SOL. Kategori baru yang juga mengalami pertumbuhan cepat adalah Parallelized Ethereum Virtual Machine, yang melonjak sebesar 106,38 persen, serta Internet of Things (IoT) dan Centralized Exchange (CEX) dengan masing-masing kenaikan 102,30 persen dan 43,73 persen. Data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi Pintu semakin bervariasi, melampaui hanya investasi dalam aset berkapitalisasi besar.

Laporan lainnya melaporkan bahwa rata-rata volume perdagangan harian di seluruh dunia juga naik 43,8 persen menjadi US$155 miliar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Ini menandai pemulihan dari krisis yang melanda industri aset kripto sebelumnya, yang didorong oleh arus masuk institusi dan peningkatan likuiditas. Di Indonesia, transaksi aset kripto terlihat positif, dengan total nilai transaksi mencapai Rp360,3 triliun dari Januari hingga September 2025, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Keberadaan lebih dari 300 aset kripto yang diperdagangkan di dalam negeri menunjukkan bahwa lini produk untuk investor semakin lengkap. Masyarakat kini memiliki banyak pilihan untuk berinvestasi, mulai dari pemula hingga trader profesional. Iskandar menegaskan pentingnya bagi investor untuk berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi. Melalui platform yang diawasi oleh OJK, investor juga mendapatkan edukasi yang diperlukan, sehingga pemahaman jangka panjang terhadap industri kripto dapat terbangun.

Meskipun kebijakan tarif impor yang diterapkan Trump memberikan dampak awal yang mengguncang, pasar kripto Indonesia dan global menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Dalam hal ini, meskipun ada ketidakpastian makroekonomi, sektor aset kripto tampak mampu beradaptasi dan terus berkembang. Era baru investasi ini menawarkan peluang yang menjanjikan, tetapi tetap memerlukan perhatian terhadap fluktuasi yang mungkin terjadi.

Sebagai katalis bagi banyak investor, daya tarik aset kripto terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan inovasi baru di dalam sistem keuangan. Oleh karena itu, investor diharapkan untuk tetap berpegang pada prinsip prudensi dalam melakukan investasi, serta mengejar pemahaman yang lebih mendalam tentang aset yang mereka pilih. Era digital memberikan banyak peluang, namun juga tantangan yang harus dihadapi dengan persiapan yang matang.

Exit mobile version